By: Azharul Hakim
29 October 2025

NYATA MEDIA — Satu lagi negara yang dipimpin wanita. Setelah Meksiko dengan presidennya, Claudia Sheinbaum, pekan lalu, Jepang menetapkan Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri. Menggantikan Shigeru Ishiba, yang hanya menjabat selama satu tahun 21 hari.

Banyak tantangan yang harus dihadapi Sanae. Wanita kelahiran 7 Maret 1961 itu penentang LGBTQ dan perkawinan sejenis. Sementara saat ini gelombang LGBTQ dan perkawinan sejenis di Jepang sangat pesat.

Tidak hanya itu, Sanae juga sangat dekat dengan Taiwan dan Tiongkok. Sementara dua negara itu sedang tidak akur. Tantangannya adalah dia bisa menjalin kerja sama secara ekonomi dan militer dengan kedua negara itu.

Sejauh ini memang belum terbukti, mengingat dia baru pekan lalu dilantik menjadi Perdana Menteri Jepang. Tepatnya 21 Oktober lalu. Namun perjalanan panjang dan pengalamannya selama ini diyakinkan bisa menjawab semua tantangan itu.

| Baca Juga : Bintang Voli Jepang Ran Takahashi Terlibat Skandal Perselingkuhan

Penyuka Rock Metal

Sanae adalah pengagum Margaret Thatcher dan dia bercita-cita menjadi Iron Lady-nya Jepang, yang kini terbukti. Dia lahir di Prefecture Nara bukan dari keluarga politikus. Ayahnya pekerja kantoran dan ibu adalah polisi.

Wanita berambut pendek itu tumbuh dengan banyak hobi dan kebisaan. Sejak remaja dia pengagum band rock Iron Maiden, Black Sabbath, Depp Purple dan band-band metal lainnya.

”Saya pengagum berat Iron Maiden yang asal Inggris itu. Tapi favorit saya drummer Yoshiki, personel band asal Chiba, X JAPAN,” kata Sanae dalam wawancara di podcast BABYMETAL di radio Tokyo FM.

”Sejak dulu saya suka gaya dia saat ngedrum dan main piano. Super brilian dan indah sekali. Luar biasa lah,” imbuhnya.

| Baca Juga : Korban Tabrak Lari, Aktris Jepang Takahashi Tomoko Meninggal

Karena itulah saat remaja, Sanae juga ngeband rock metal. Dia bermain drum dan gitar. Tidak terhitung jumlah stick drum yang sudah dia patahkan. Karenanya dia pun selalu punya stick cadangan.

Tags:

Leave a Reply