By: Agnes
29 September 2024

Film ‘Kutukan Calon Arang’ akan tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia pada 3 Oktober 2024. Justin Adiwinata, yang memerankan Rama dalam film itu, berbagi perasaannya mengenai keterlibatannya dalam film yang menandai debutnya sebagai pemeran utama.

Untuk memberikan akting yang maksimal, aktor berdarah Belanda itu melakukan persiapan sebelum syuting. Mulai pendalaman karakter saat sesi reading, menonton film film horor untuk referensi hingga workshop untuk adegan action.

“Dengan segala kerja keras dari seluruh tim produksi, saya berharap nantinya
bisa diterima dan dinikmati oleh semua penonton,” jelas Justin Adiwinata dalam keterangannya kepada media, Sabtu (28/9/2024).

Ini merupakan film horor ke empat yang
dibintangi Justin Adiwinata. Meskipun saat syuting film ‘Kutukan Calon Arang’, ia sempat mengalami kejadian mistis namun tak menyurutkan ketertarikannya untuk mengambil lebih banyak proyek serupa di
masa depan.

| Baca Juga: Gabriel Prince Ingin Main Film Lagi Setelah Syuting ‘Laut Tengah’

“Saya juga tertarik untuk bermain di genre thriller, psikologi, dan fantasi,” tambah Justin, yang juga akan membintangi film Lingkar Pictures lainnya berjudul ‘Pulo Majeti’.

Sementara itu, sutradara Girry Pratama menjelaskan, ‘Kutukan Calon Arang’ menggabungkan elemen budaya dan cerita rakyat Indonesia dengan sentuhan sinematik modern.

Penonton akan disuguhkan visual yang menakjubkan, tata artistik yang
mendalam, serta efek suara yang memacu adrenalin.

Sehingga pengalaman menonton menjadi lebih intens dan mendalam. Film ini juga memberikan perspektif baru terhadap mitos dan legenda Indonesia yang jarang diangkat dalam film modern.

| Baca Juga: Perankan Suami Selingkuh, Giorgino Abraham Siap Dihujat Netizen

Dia menjanjikan akan menghadirkan alur cerita yang mendebarkan, karakter yang kuat, dan unsur mistis yang mengakar pada budaya Indonesia di film yang syutingnya sebagian besar dilakukan di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Penonton akan diajak masuk ke dalam dunia teror yang dipenuhi dengan ritual kuno, kekuatan supranatural, dan kutukan mematikan. Film ini menjadi karya penting yang tidak hanya menghadirkan ketegangan, tetapi juga merayakan kekayaan mitologi lokal yang jarang diangkat dalam film layar lebar,” jelas Girry.

Tags:

Leave a Reply