By: Reza
28 August 2024

Kesaktian si Kera Sakti memang luar biasa! Black Myth: Wukong, menjadi game pertama Tiongkok yang meraih sukses besar, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negaranya.

Game ber-genre Action RPG (role-playing game) ini tidak hanya mencuri perhatian gamer, tetapi juga menimbulkan gelombang aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Mulai dari sektorr pariwisata hingga aksesori komputer. Fenomena “ekonomi Wukong” ini seperti memberi angin segar di tengah lemahnya permintaan domestik.

Menurut laporan dari otoritas setempat dan pelaku bisnis, kesuksesan game ini telah memicu lonjakan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok, peningkatan permintaan perangkat keras gaming, serta lonjakan pengeluaran untuk minuman dan layanan kesehatan.

Popularitas game ini meroket dalam semalam, saat dirilis pada 19 Agustus 2024 kemarin. Berdasarkan laporan Video Game Insights, hingga Senin sore, penjualan Black Myth: Wukong telah mencapai lebih dari 15,4 juta kopi, dengan pendapatan dari Steam mencapai lebih dari USD 737 juta atau sekitar Rp.11,4 triliun.

| Baca Juga: Serial Televisi Pacific Rim Segera Digarap

Profesor Shi Lei dari Fakultas Ekonomi Universitas Fudan menyebut, Black Myth: Wukong sebagai game yang “menarik secara visual dan menyenangkan untuk dimainkan”, serta menjadi hotspot permintaan lintas budaya di tingkat internasional.

“Kesuksesan ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana Tiongkok seharusnya mencari dan memperluas area, model, dan hotspot baru dalam konsumsi budaya,” ujarnya.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di provinsi Shanxi—tempat di mana sebagian besar lokasi dan set yang ditampilkan dalam game—merilis video yang memperlihatkan lonjakan “wisata Wukong”.

Dalam kampanye “Travel Shanxi with Wukong” yang diluncurkan pada Kamis, mereka berjanji untuk memperkenalkan rute wisata bertema, produk budaya, dan acara yang berpusat pada game tersebut.

Game ini dengan cermat mereplikasi banyak keajaiban arsitektur Tiongkok, mulai dari patung Buddha polikrom hingga dekorasi atap yang rumit, yang mendorong minat terhadap situs-situs bersejarah di Shanxi.

Menurut data dari platform belanja Tiongkok, Meituan, pada 20 Agustus, popularitas atraksi wisata di Shanxi meningkat 156 persen, dengan lokasi game seperti Yungang Grottoes, Pagoda Kayu Yingxian, dan Menara Guanque menjadi tujuan utama.

Di tengah merosotnya permintaan eksternal dan runtuhnya pasar properti, Tiongkok berharap pengeluaran konsumen, dampak dari game ini, dapat mengisi kekosongan tersebut.

Tags:

Leave a Reply