Terungkap fakta baru terkait kematian tragis Afif Maulana. Pelajar berusia 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah Jembatan aliran Sungai Batang Kuranji, Padang pada, Minggu (9/6) dini hari.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto menyebut 18 remaja terduga pelaku tawuran yang diamankan di Mapolsek Kuranji, ternyata mendapatkan tindakan kekerasan atau penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian.
Parahnya, tindakan penganiayaan itu mengakibatkan salah seorang di antara 18 pelajar yang diamankan di Mapolsek Kuranji, Padang, tewas. Benny menyampaikan ada 17 anggota Direktorat Samapta Polda Sumatera Barat yang diduga melanggar kode etik.
Benny bahkan mengakui ada oknum kepolisian yang menyulut rokok, memukul, hingga menendang dalam peristiwa tragis tersebut.
| Baca Juga : Imbas Endorse Judi Online, Polisi Ringkus 7 Selebgram
“Hanya saja, perlu tahap lanjutan. Yang disulut ngomong, saya enggak kenal namanya karena berpakaian preman. Ini perlu didalami dengan pengenalan wajah,” kata Benny pada Jumat, 28 Juni 2024.
Dia juga menambahkan, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono akan menindak tegas anggotanya yang turut terlibat dalam dugaan penganiayaan hingga menewaskan Afif Maulana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tentu, hal tersebut akan diawali dengan pemeriksaan Berkas Acara Perkara (BAP), pemberkasan, dan kemudian naik ke sidang kode etik.
“Dengan adanya tindakan pelanggaran kode etik ini, nantinya akan ada tahapan dalam penanganan yang dilakukan Bidang Propam kepada oknum anggota yang terlibat. Sampai dengan nanti pemberkasan dan maju sidang kode etik,” kata Benny.
| Baca Juga : Pasangan Polisi Jadi Tersangka Penipuan, Janjikan Korban Masuk Kepolisian
Benny juga menegaskan pihaknya telah merekondisi agar dilakukan penegakan hukum terhadap oknum anggota yang turut terlibat dalam insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi pihak kepolisian terkait dengan pengawas melekat yang menjadi penting antara atasan kepada anggota.
“Ini yang menjadi penting dalam perannya. Dia harus membimbing, membina anggotanya ini menjadi penting dalam kasus ini. Ini menjadi pembelajaran untuk menghadapi kasus-kasus tawuran yang marak terjadi di berbagai daerah,” tutupnya. (*)
Tags:Afif maulana berita polisi terbaru fakta baru afif maulana fakta baru polisi aniaya remaja kompolnas penganiayaan afif oknum polisi penganiayaan Pelajar Tewas di Padang Penganiayaan polisi aniaya remaja polisi sumatera barat polisi sumbar