Budaya, komedi, dan drama keluarga disatukan dalam film ‘Jodoh 3 Bujang’. Sebuah film yang diangkat dari kisah nyata tiga bersaudara asal Makassar yang nikah kembar (nikah dalam waktu yang bersamaan).
Tayang perdana pada 26 Juni 2025, karya layar lebar tersebut diproduksi Starvision bersama Rhaya Flicks. Disutradarai oleh Arfan Sabran yang pertama kali menggarap film fiksi. Ia lebih fokus bergelut di dunia dokumenter.
Arfan, yang juga menjadi penulis naskah bersama Erwin Wu dan Alwi Shihab, mempertahankan alur cerita filmnya sesuai kisah nyata. Namun, juga sedikit menambahkan sentuhan konflik agar lebih dramatis.
“Memang ada beberapa fiksi yang kita tambahkan di tengah-tengah. Bagaimana konflik-konflik menjelang akhir. Tapi semua inti dan bagian yang penting tetap kita jaga,” katanya saat cinema visit di Royal Plaza, Surabaya, pada Kamis (26/6).
| Baca Juga : Ajil Ditto Tanggalkan Citra Lama, Tampil Total di Film ‘Believe’
Film ‘Jodoh 3 Bujang’ mengikuti kisah tiga bersaudara dari keluarga Bugis-Makassar, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong).
Mereka diminta orangtuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Orang suku Bugis punya tradisi uang panai, yakni uang yang diberikan pria kepada calon istrinya.
Jumlahnya tidak tentu. Disesuaikan dengan derajat si gadis yang akan dipinang. Semakin tinggi strata sosial, pendidikannya, atau kecantikannya, semakin tinggi pula uang panainya.
Itulah yang menjadi premis film ‘Jodoh 3 Bujang’. Bagaimana jadinya jika tradisi bersinggungan dengan realitas masyarakat zaman sekarang?
| Baca Juga : Sutradara Film ‘Jumbo’ Beri Kejutan di Hari Kemerdekaan RI
Fadly, Kifly, dan Ahmad, masing-masing telah memiliki calon istri. Namun, calon istri Fadly, Nisa (Maizura) tiba-tiba dijodohkan dengan pria lain yang mampu memberikan uang panai lebih besar.
Tags:Jodoh 3 Bujang Kisah Nyata Jodoh 3 Bujang Pemeran Jodoh 3 Bujang Review Jodoh 3 Bujang