Empat warga Kota Semarang menjadi korban kecelakaan bus maut dalam rombongan umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Keempat korban masih satu keluarga.
Korban di antaranya pasangan suami istri M. Dawam Mahmud (49) dan Sumarsih (45) dan dua buah hati mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16).
Mereka tinggal di Perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik Kota Semarang. Di rumah duka, dipenuhi karangan bunga ucapan dukacita atas meninggalnya keluarga tersebut saat beribadah umrah, Kamis (20/3/2025) lalu.
| Baca Juga : Ivanka Trump Pamer Keahlian Jujitsu, Pegang Sabuk Biru
Kepergian seluruh anggota keluarga itu tentu membuat keluarga besar berduka. Terutama kakak kandung Dawam, Indah. Wanita itu terus menangis.
Kakak ipar Dawam, Erma Rudita menyebut pihak keluarga pertama kali menerima kabar duka itu melalui biro travel pada Jumat (21/3) dini hari atau sekitar pukul 02.30 WIB.
Ketika mendengar untuk kali pertama, tentu mereka tidak percaya. Namun setelah beberapa saat kemudian, KBRI Riyadh mengonfirmasi kebenaran kabar itu dengan menunjukkan identitas korban.
| Baca Juga : 4 Fakta Kecelakaan Maut yang Tewaskan Jamaah Umrah Indonesia
”Mereka berangkat hari Senin, tanggal 17 Maret. Mereka ke rumah saya di Jakarta untuk pamitan dan berencana beribadah umrah di sepuluh hari terakhir Ramadan. Sekaligus merayakan Idul Fitri di Madinah,” terang Rudi, sapaan akrab Erma Rudita Selasa (25/3) lalu.
Rudi mengakui, keluarganya dengan keluarga adik iparnya sangat dekat. ”Kami akrab karena istri saya dan adik ipar saya, kakak beradik hanya dua. Keponakan saya juga akrab dengan anak saya. Mereka kumpul di rumah, pamit-pamitan,. Besok paginya, Senin baru berangkat,” lanjut Rudi.
Meski sempat pamitan, tapi tidak ada firasat apapun terkait kejadian tragis itu. Hanya saja anak bungsu Dawam, Audrya, tiba-tiba menunjukkan hasil lukisannya di sekolah dan meminta untuk disimpan.
| Baca Juga : Tragis! Satu Keluarga Tewas Tertabrak Kereta Api di Asahan Sumut
Tags:kecelakaan bus umrah kecelakaan umrah tragedi umrah