Peristiwa memilukan dialami siswi SD di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Seorang siswi SD berinisial AR, meninggal dunia usai tubuhnya dibakar oleh sesama teman saat kegiatan gotong royong di sekolah.
Tubuh AR terbakar akibat ulah temannya. Peristiwa nahas itu terjadi pada saat korban sedang mengikuti pelajaran olahraga.
Pada hari kejadian, para siswa Kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman sedang melakukan pelajaran olahraga, Rabu (28/2/2024).
Saat pelajaran, guru olahraga meminta para siswanya untuk melakukan gotong royong membersihkan kelas. Sedangkan di luar kelas, guru olahraga itu menyalakan api untuk membakar sampah.
| Baca Juga: Viral Video Siswi SMP di Tegal Alami Perundungan Adik Kelas
Saat sampah terbakar, para siswa berkerubung melingkar di sekitar api untuk melemparkan sampah. Di saat itulah, terdapat salah seorang siswa laki-laki yang menyiram api tersebut menggunakan bensin.
Bukan hanya ke api, bensin itu juga disiramkannya ke arah badan AR yang mengakibatkan tubuh AR terbakar. “Bensin itu diarahkannya ke AR, sehingga api membakar pakaiannya,” kata kakak korban Media Dona.
Dona mengatakan, pada waktu itu kondisi angin cukup kencang. Sehingga api semakin cepat menyambar seluruh bagian tubuh AR.
“Itu ada angin kencang, dia lagi bakar sampah tiba-tiba temannya mengambil botol bensin langsung disemprot ke arah Adelia,” kata Dona pada Sabtu (24/5/2024).
| Baca Juga: Marak Kasus Perundungan, 7 Artis Ini Dulunya Pernah Dibully
Akibatnya, tubuh AR menderita luka bakar sebesar 80 persen. Pada saat kejadian itu, pihak sekolah segera membawa korban ke puskesmas, kemudian dilarikan ke RSUD Lubuk Basung hingga akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil.
Namun takdir berkata lain. Setelah menjalani pengobatan di rumah sakit selama sebulan lebih dan dirawat di rumah, gadis 11 tahun itu akhirnya meninggal dunia pada hari Selasa (21/5/2024).
Pertolongan yang Terlambat
Pada hari kejadian, AR terlambat diselamatkan dari api yang menyambar tubuhnya. Api itu terlambat dipadamkan. Teman-teman korban yang sedang berada di sekitar api berhamburan panik melihat AR yang telah terbakar.
AR sempat berlari ke kamar mandi untuk memadamkan api yang membakar tubuhnya. Namun disayangkan, saat itu kondisi kamar mandi sedang terkunci.
“Dia lari ke kamar mandi lalu kamar mandinya terkunci, kemudian dia lari lagi ke depan kelas,” terang Dona.
| Baca Juga: Ibu Mantan Miss USA 2023 Bongkar Alasan Putrinya Mundur
Ketika di depan kelas, seluruh teman-temannya dan guru pun berteriak histeris mengetahui AR yang terbakar. “Bahkan, sempat pingsan gurunya dua orang,” kata Dona.
Untuk memadamkan api, AR disuruh untuk berguling-guling di tanah. Melihat kondisi tubuh AR yang sebagian besar telah mengalami luka bakar, AR pun segera dilarikan pihak sekolah ke puskesmas terdekat.
Kondisi Memburuk Sebelum Meninggal
Salah satu keluarga korban, Zul, mengatakan jika AR meninggal dalam kondisi tubuh yang memburuk. Begitu pula luka bakar AR semakin parah.
“Sejak di rumah sakit Padang keadaan AR terus memburuk. Sampai badannya biru-biru dan mata berdarah,” ujar Zul.
Selain itu, AR juga diketahui mengalami gizi buruk selama insiden tersebut. Kondisi ini juga yang memicu korban akhirnya meninggal dunia.
Korban juga diketahui sempat mengaku jika dirinya pernah menjadi sasaran perundungan di sekolah. Hal tersebut baru diungkapkan korban setelah dirinya menimpa musibah tersebut.
“Kami pun kagetnya, setelah dia dirawat selama 35 hari, kan dipulangkan. Jadi baru dibuka sama Adelia (AR) ini selama ini dia sering dibully, didorong,” kata kakak korban Dona.
| Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Bully yang Menyeret Anak Vincent Rompies
Bukan dibela, AR malah disalahkan oleh gurunya saat mengadu. “Gurunya bahkan menyalahkan dia, gurunya bilang, kamu kan perempuan, ngapain kamu main sama lak-laki?” terang Dona.
Keluarga Membuat Laporan Polisi
Akibat kejadian yang merenggut nyawa korban tersebut, kakak korban Dona mengatakan jika pihak keluarga kini telah membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Laporan tersebut ia masukkan ke Polres Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2022).
“Hari itu (hari ketika almarhumah wafat) kami langsung ke Polres Pariaman membuat laporan terkait kasus yang menimpa adik kami,” ujar Dona.
Dalam laporan tersebut, Dona menyebut jika terdapat beberapa pihak yang diadukan. Selain itu, pihak keluarga juga telah memberi keterangan di Satreskrim Polres Pariaman.
| Baca Juga: Belum Keluar dari Sekolah, Geng Anak Vincent Rompies ‘LFH’
Selain itu, Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian siswi SD dibakar teman di sekolah tersebut.
“Kita akan memanggil saksi dulu, mungkin Senin depan akan kita panggil teman-teman korban yang mengetahui kejadian. Dan selain itu, kita akan memanggil pihak sekolah berserta 2 guru yang mengetahui kejadian itu,” ucap Iptu Rinto. (*)
Tags:bullying Kasus Perundungan Padang Pariaman Perundungan Siswi SD Dibakar Siswi SD dibakar teman Siswi SD Terbakar Sumatera Barat