Sedikitnya sepuluh orang tewas akibat banjir bandang yang melanda ibukota Kenya, Nairobi, pada Rabu (24/4). Pola cuaca El Nino menyebabkan wilayah Afrika Timur dilanda hujan lebat yang tiada henti dalam beberapa minggu terakhir.
Di seluruh Nairobi, kendaraan terjebak dalam banjir dan orang-orang mengarungi banjir di daerah kumuh untuk mencapai tempat aman. “Jumlah jenazah yang ditemukan sejauh ini adalah 10 orang dan ada orang lain yang hilang,” kata Fred Abuga, seorang komandan polisi setempat, kepada AFP.
Diperkirakan ada 60.000 orang terdampak, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terkena dampak parah akibat banjir. Hal ini menurut kantor gubernur wilayah Nairobi.
Diperkirakan, curah hujan lebat hingga sangat deras terjadi di berbagai wilayah di negara Kenya hingga Mei mendatang. Hal ini berdasarkan perkiraan Departemen Meteorologi Kenya.
| Baca Juga: Banjir Melanda Cina Selatan, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi
Warga juga sempat memblokir jalan raya utama dengan antrean panjang mobil yang menuntut langkah pemerintah atas banjir tersebut pada Rabu (24/4). Hal ini membuat polisi harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan warga.
#WATCH
Floods in Nairobi, Kenya pic.twitter.com/xK7mykkCg2— The World Monitor (@tworldmonitor) April 24, 2024
Kenya Railways mengumumkan untuk sementara menghentikan layanan kereta komuter. Sementara otoritas jalan raya mengatakan empat jalan di ibu kota telah ditutup sebagian. Akibatnya, pengendara harus memutar lebih jauh untuk sampai ke tempat tujuan.
“Kota ini terhenti karena sebagian besar jalan terendam banjir. Kami harus menggunakan rute yang lebih panjang dan dalam beberapa kasus kami tidak dapat mencapai tujuan kami.” kata pengemudi Uber, Kelvin Mwangi.
Rumah-rumah terendam di daerah kumuh Mathare yang luas di Nairobi, di mana penduduk turun ke atap rumah untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda mereka.
| Baca Juga: Banjir Bandang Pakistan dan Afghanistan, Telan Puluhan Korban Jiwa
Palang Merah Kenya mengatakan telah menyelamatkan 18 orang termasuk tujuh anak-anak yang terdampar di Mathare. Mereka mengunggah gambar di X yang menunjukkan para pekerjanya, sebagian berada di dalam air setinggi pinggang, sedang melakukan upaya penyelamatan
Dalam penyelamatan dramatis pada hari Selasa (23/4) kemarin, polisi Kenya mengatakan mereka telah menyelamatkan seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang terdampar sendirian akibat banjir di Kabupaten Machakos di tenggara ibu kota.
Anak tersebut ditinggalkan oleh ayahnya saat air naik dan diterbangkan ke tempat aman dengan helikopter.
Palang Merah mengatakan Sungai Athi, sungai terpanjang kedua di Kenya yang mengalir di selatan Nairobi hingga Samudera Hindia, telah meluap, menghalangi jalan dan menyebabkan warga terdampar.
| Baca Juga: Banjir Melanda Negara Teluk: Bandara Dubai Lumpuh, 18 Orang Tewas di Oman