
Foto: Instagram Afrian Arisandy
Afrian mulai terlibat dalam project film karya Joko Anwar dimulai saat casting film Perempuan Tanah Jahanam di tahun 2019.
“Ada namanya final casting. Ini yang bikin saya malas. Kalau enggak istri saya nyuruh gitu saya enggak mau. Castingnya itu nggak di Surabaya tapi di Pasuruan kemudian akhirnya lolos, lolos itu pun nggak ada ekspektasi kemudian malamnya skrip-nya datang,” ungkap Afrian.
| Baca Juga: Rekomendasi Film Horor Indonesia Tayang di Bioskop Bulan April
Walaupun memiliki latar belakang pendidikan agama, di sisi lain Afrian memiliki passion di dunia keaktoran. Tak heran jika Alumnus Uiniversitas Islam Negeri Surabaya ini telah menggeluti dunia itu sejak menjadi mahasiswa.
Kariernya dimulai ketika mentas di panggung lokal, baik teater maupun film. “Mulai menanjak ketika ditawari main Sluman Slumun Slamet di BBS TV, setelah itu Sitkom atau Situasi Komedi, kemudian ada film Baznas. Nah setelah gala primer itu dapat tawaran dari Joko Anwar,” bebernya.
Pria yang juga aktif di Dewan Kesenian Sidoarjo ini selain bermain film di Siksa Kubur, Afrian juga bermain di tujuh film nasional.
Seperti Iman di Pakuan Sang Fakir, Perempuan Tanah Jahanam, Jailangkung Senjakala, Web Series Lara Ati, Mencuri Raden Saleh, Rest Area yang akan tayang beberapa bulan ke depan dan beberapa judul film lainnya.
| Baca Juga: Badarawuhi di Desa Penari Jadi Film Pertama Berlabel ‘Filmed for IMAX’
Meskipun mulai terjun ke kancah perfilman nasional, ia mengaku masih akan menetap di Sidoarjo dan melanjutkan profesinya sebagai guru. Sebab, profesi itu merupakan bagian dari amanah orang tuanya.
Pria yang memiliki hobby olahraga ini yakin masih bisa berprestasi dalam dunia film. Dia juga ingin menyuarakan soal kesejahteraan guru.
“Menurut saya berdakwah juga bisa melalui film mungkin bagi orang – orang aneh yang jelas dakwah bisa melalui apapun,” tegas Afrian. (*)
Tags:Afrian Arisandy Afrian Arisandy Film Siksa Kubur Film Siksa Kubur Guru SMK Pemeran film Siksa Kubur Siksa Kubur SMK Sepuluh Nopember