NYATA MEDIA — Status Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur naik, dari yang awalnya siaga menjadi awas setelah terjadi erupsi pada Rabu (19/11) sore.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, gunung yang terletak di perbatasan Lumajang–Malang itu mulai mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) mulai pukul 14:13 WIB.
Awan panas tersebut meluncur sejauh 13 kilometer dari puncak gunung. Warga diminta untuk segera mengungsi dan pemerintah juga secara aktif memberikan bantuan logistik.
Di sisi lain, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengonfirmasi ada 178 pendaki yang masih terjebak di kawasan danau Ranu Kumbolo. Mereka belum bisa turun karena kondisi cuaca dan risiko jalur akibat erupsi.
| Baca Juga : Ingin Mendaki Tapi Masih Pemula, Coba 5 Gunung di Mojokerto ini
Namun Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, memastikan bahwa kondisi semua pendaki baik-baik saja. Sebab Ranu Kumbolo aman. Awan panas tidak mengarah ke sana.
Empat tahun lalu, tepatnya pada 4 Desember 2021, Semeru pernah mengalami letusan besar dan memakan korban. Sebanyak 57 orang meninggal dunia, 104 luka-luka, 10.000 orang mengungsi, dan ribuan rumah serta fasilitas umum turut terdampak.
Gunung Semeru adalah salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia, sekaligus yang tertinggi di Pulau Jawa. Ketinggiannya 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Danau Ranu Kumbolo. Foto: Dok. Iva/Nyata
| Baca Juga : Cerita Adzana Ashel Syuting sambil Naik Gunung demi Film ‘Pencarian Terakhir’ 2025
Gunung itu merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang juga mencakup Gunung Bromo dan Danau Ranu Kumbolo.
Gunung Semeru di perbatasan Lumajang-Malang. Foto: Dok. Iva/Nyata
Erupsi Gunung Semeru
