By: Naomi Nilawati
17 January 2024

Film KKN di Desa Penari karya sutradara Awi Suryadi, dan film Autobiography karya sutradara Makbul Mubarak, meraih penghargaan di Festival Film Asia Pacific ke-60 yang digelar di Makau, pada 2 Desember 2023 lalu. KKN di Desa Penari meraih penghargaan Best Screen Writer dan Autobiography meraih penghargaan Best Cinematography.

Manoj Punjabi, CEO MD Pictures mengaku senang, film yang diadaptasis dari kisah yang ditulis dan disebarkan oleh SimpleMan melalui Twitter itu, dapat meraih penghargaan tersebut. “Wakil PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia) Adi Suryadi berangkat ke sana mewakili Indonesia, yang menerima penghargaan untuk KKN di Desa Penari sebagai Best Screen Writer dan Autobiography sebagai Best Cinematography,” kata Manoj saat ditemui di MD Place, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

| Baca Juga: Acha Septriasa Terlibat Cinta Segitiga di Film Suami Yang Lain

Manoj mengatakan, bahwa kedua film tersebut bersaing dengan seluruh karya film yang ada di Asia Pasifik. Manoj berharap dengan adanya penghargaan ini, bisa menjadi kemajuan untuk film-film Indonesia.

“(Jadi bersaingnya) semua (film) di Asia Pasifik, banyak negara. Ada 21 negara yang ikut berpartisipasi. Jadi mudah-mudahan Indonesia juga segera bisa mendapat penghargaan Best Picture,” ungkap Manoj.

Sementara itu, penulis naskah film KKN di Desa Penari, Lele Laila mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi bonus. karena apresiasi terbesar sudah didapat dari raihan 10 juta penonton.

“Senang pasti, habis itu dapat penghargaan dari luar, tapi kayak sebenarnya kesenangan KKN sudah kita terima dengan 10 juta penonton. Jadi seperti ini, bonus yang luar biasa buat kita, di luar dari 10 juta penonton itu. Semoga ini bikin semangat untuk menulis cerita jadi lebih baik lagi. Semoga ini bikin semangat untuk menulis cerita jadi lebih baik lagi,” kata Lele Laila.

| Baca Juga: Tiga Aktor Peraih Piala Citra Bertemu Film Heartbreak Motel

Manoj mengatakan bila pihaknya tidak pernah menyangka, bila film produksi MD Pictures itu akan berhasil menerima penghargaan. Karena saat membuat sajian horor tersebut, ia tidak memikirkan filmnya akan berkompetisi dan membawa kemenangan.

“Jujur saya kalau buat film, sampai sekarang belum pernah terpikir untuk festival. Selalu untuk box office. Tapi penghargaan begini sangat berharga bagi saya,” kata Manoj.

Diakui Manoj, setiap merilis sebuah film, ia hanya ingin produknya mendatangkan banyak penonton. Karena ia memiliki tanggung jawab menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri.

“Karena saya punya tanggung jawab bagaimana mendapatkan penonton terbanyak. Supaya industri perfilman kita jadi tuan rumah di negerinya. Kalau dengan ikut festival, nggak mungkin bisa jadi tuan rumah,” tutur produser berusia 51 tahun itu.

Tags:

Leave a Reply