By: Nadiah Sekar Ayuni
16 November 2024

Film tentang prahara rumah tangga ‘Ipar adalah Maut’ baru-baru ini tayang di platform streaming online Netflix, termasuk Malaysia. Sayangnya hal tersebut justru menimbulkan kegaduhan tersendiri.

Film produksi MD Entertainment dan Dapur Films tersebut sebelumnya telah tayang di bioskop Indonesia pada 13 Juni 2024 lalu dan berhasil menarik perhatian lebih dari empat juta penonton Indonesia. Hal tersebut membuat film dengan tema drama-keluarga itu menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa Indonesia.

Tak hanya tayang di bioskop Indonesia, film tersebut juga sempat tayang di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Brunei Darussalam, Singapura, serta Malaysia.

Setelah turun layar, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu kini sudah bisa ditonton di Netflix. Dilansir dari Databoks (14/11), hanya selang beberapa hari sejak penayangannya di platforms streaming online tersebut, ‘Ipar adalah Maut’ berhasil masuk ke dalam ‘Daftar Film Populer Netflix Global Awal November 2024’ bersama dengan sederet film global lainnya.

| Baca Juga: Ario Bayu Main di Film Bisu ‘Samsara’, Jadi Pembuka JAFF 2024

Sayangnya, meski telah meraih perolehan yang luar biasa, film tersebut justru menuai kecaman dari banyak netizen Malaysia. Salah satu dari mereka bahkan sempat menyebut film tersebut sebagai “film porno berkedok Islami”.

“Kepada ibu-ibu Muslim, bisakah kalian BERHENTI menganggap ‘Ipar adalah Maut’ sebagai film Islami untuk penonton dewasa? Bukan, itu bukan. Itu hanya film porno berkedok Islam! Dan kalian berkata tidak masalah selama anak-anak tidak menontonnya? Eh, tolonglah!” tulis akun @WVGIF di akun X miliknya.

Poster film yang telah diedit (Foto: X/WVGIF)

Poster film yang telah diedit (Foto: X/WVGIF)

Unggahan tersebut langsung ramai diserbu baik oleh netizen Malaysia dan Indonesia. Apalagi, pemilik akun sampai mengedit poster film tersebut dengan menempelkan label situs porno terkenal. Kedua belah pihak ada yang membenarkan unggahan itu, ada pula yang menyangkalnya.

“Aku setuju. Menjijikkan untuk ditonton. Jijik. Muak. Sekurel liberal ini yang buat film,” komentar netizen lain.

“Baru saja menontonnya. Macam komedi asyik saja dari awal sampai akhir. Terlalu tipikal cerita dia,” ucap yang lain.

| Baca Juga: Alasan Penulis Cerpen ‘Tukar Takdir’ Bersedia Karyanya Difilmkan

Tags:

Leave a Reply