NYATA MEDIA — Di saat sebagian besar orang terlelap di malam hari, sebagian lainnya justru baru mulai bekerja. Para perawat, satpam, hingga operator pabrik tetap beraktivitas di luar jam normal.
Namun bekerja melawan ritme alam tentu bukan hal mudah, terutama soal menjaga kesehatan dan kualitas tidur.
Sebab, mereka dituntut mengubah ritme alami tubuh untuk terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.
Ritme tidur yang ‘terbalik’ itu bisa memicu berbagai penyakit, terlebih bila kualitas tidur terganggu.
| Baca Juga : Kesalahan Mengolah Ikan Beku yang Bisa Picu Penyakit Mematikan
Kondisi itu diperparah dengan kebiasaan kurang sehat. Misalnya ketergantungan pada minuman berkafein atau minuman berenergi agar tetap terjaga sepanjang malam.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Decsa Medika Hertanto, mengatakan pekerja shift malam tetap bisa menjaga kualitas tidur dan ritme tubuh dengan beberapa langkah sederhana.
Hal yang paling penting, katanya, adalah tidur dan bangun di waktu yang konsisten.
“Misalnya, pulang kerja pukul 8 pagi, tidur pukul 9 pagi, lalu bangun sekitar pukul 1 siang. Nah usahakan rutin seperti itu,” kata dr. Decsa dikutip dari akun Instagram-nya pada Jumat (14/11).
| Baca Juga : Rahasia Diet Meghan Trainor: Pakai Obat Mounjaro
Bagi mereka yang tidur saat matahari sudah tinggi, menggelapkan ruang tidur menjadi kunci. Oleh karena itu, dia menyarankan penggunaan tirai blackout atau penutup mata.
“Gelapkan ruang tidurmu. Pakai tirai blackout atau masker mata karena cahaya bikin otak mikir masih siang,” tuturnya.
Tags:Decsa Medika Hertanto Pekerja shift malam tidur
