Salah satu dokter lulusan kampus Indonesia yang tengah berjuang di Gaza, Mohammed Shabat, diberitakan meninggal dunia bersama belasan keluarga yang lain.
Berita duka tersebut disampaikan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui akun Instagram resmi kampus @uinjktoffcial, selaku kepala kampus tempat Shabat berkuliah dulu.
“Rektor dan Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut berduka cita atas berpulangnya dr. Mohammed Shabat, relawan yang bertugas di Gaza, Palestina pada hari Selasa, 12 November 2024,” tulisnya, Selasa (12/11).
| Baca Juga: 2 WNI Hilang Tenggelam di Perairan Pulau Jeju Korea Selatan
Sementara itu, berdasarkan unggahan Instagram @dompetdhuafaorg pada Rabu (13/11), diketahui Shabat meninggal bersama istrinya, dr. Dima Ashour dan anak perempuannya yang baru berusia 12 bulan, serta 12 anggota keluarga yang lain.
Di sisi lain, anak laki-lakinya, Jamal, ditemukan selamat dalam keadaan terkena luka bakar. Dia menjadi satu-satunya korban selamat dalam penyerangan itu.
Sayangnya, dia tidak segera mendapat pertolongan medis karena ada banyak rumah sakit di Gaza yang tak bisa dioperasikan.
| Baca Juga: Ajaib, Pemuda Ini Selamat Setelah 3 Hari Terapung di Laut Tanpa Pelampung
Sebelum meninggal, Mohammed Shabat sempat membagikan kabar Gaza melalui pesan WhatsApp pada 9 November 2024.
Dikutip dari unggahan reels yang dibagikan @dompetdhuafaorg pada Rabu (13/11), Shabat mengungkap dia dan banyak tenaga medis serta warga lain terjebak di Gaza Utara. Mereka kesulitan untuk mengungsi ke Gaza Pusat maupun tempat lain yang lebih aman karena ada banyak jalur yang sudah diinvasi.
Meski demikian dia mengatakan “itu pilihannya sendiri untuk tetap membantu di rumah sakit setelah banyak rumah sakit out of service”.
Tags:dokter dokter lulusan indonesia dokter m shabat dokter meninggal dokter meninggal di Gaza dokter mohammed shabat Gaza gaza palestina mohammed shabat Perang Gaza