By: Azharul Hakim
14 April 2024

Di samping itu, Anda perlu menghindari eksfoliasi wajah atau kulit jika terjadi dalam kasus berikut:

1. Kulit terbakar sinar matahari atau iritasi

Jika kulit Anda terbakar sinar matahari, atau teriritasi karena sebab lain, hindari melakukan eksfoliasi hingga kulit benar-benar sembuh. Eksfoliasi dapat semakin mengiritasi dan merusak kulit sensitif atau kulit bermasalah.

2. Luka terbuka atau sayatan

Jangan melakukan eksfoliasi jika Anda memiliki luka terbuka, sayatan, atau lesi jerawat aktif di kulit Anda. Pengelupasan kulit dapat memasukkan bakteri ke area ini dan menghambat proses penyembuhan.

3. Jerawat parah atau jerawat aktif

Meskipun pengelupasan kulit secara lembut dapat membantu mengatasi jerawat ringan, hal ini sebaiknya dihindari saat jerawat parah muncul atau saat Anda memiliki banyak pustula aktif.

4. Kondisi kulit tertentu

Jika Anda memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim, psoriasis, rosacea, atau dermatitis, pengelupasan kulit secara agresif dapat memperburuk kondisi ini dan menyebabkan lebih banyak iritasi.

5. Pengelupasan kimiawi atau perawatan kulit terkini

Hindari melakukan eksfoliasi segera setelah menjalani chemical peeling, mikrodermabrasi, laser hair removal, atau perawatan kulit intens lainnya.

6. Sensitivitas atau alergi

Jika Anda memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap bahan pengelupas kulit (seperti asam alfa hidroksi, asam beta hidroksi, atau bahan eksfoliasi alami tertentu), berhati-hatilah saat menggunakan produk baru. Selalu lakukan uji tempel terlebih dahulu.

| Baca Juga: 6 Manfaat Pole Dance, Salah Satunya Bikin Cepet Kurus!

Tags:

Leave a Reply