By: Naomi Nilawati
14 March 2025

Saat liburan Idul Fitri 2025, lonjakan mobilitas menjadi fenomena yang tak terelakkan. Tradisi mudik dan silaturahmi dengan keluarga serta kerabat membuat interaksi sosial meningkat drastis. Namun, di balik kehangatan pertemuan tersebut, terdapat risiko tinggi penularan penyakit menular, terutama pada anak-anak.

Menurut dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, peningkatan mobilitas saat Lebaran sering kali diikuti oleh peningkatan kasus penyakit menular seperti campak, cacar air, dan gondongan.

“Kita tidak pernah tahu apakah seseorang membawa virus atau tidak. Penyakit menular biasanya muncul satu bulan setelah Lebaran akibat tingginya mobilitas,” ungkap dr. Denta dalam diskusi kesehatan yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia pada 10 Maret 2025.

| Baca Juga: Waspada Aritmia, Detak Jantung Tidak Teratur Bisa Berakibat Fatal

Penyakit cacar air, yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, sangat mudah menular bahkan sebelum gejalanya muncul.

“Cacar air sangat menular. Begitu ada satu orang yang terkena, biasanya akan ada kasus lain yang mengikuti,” ujar dr. Denta.

Gejalanya meliputi demam, kelelahan, sakit kepala, kehilangan selera makan, serta munculnya lenting-lenting berisi air di kulit yang terasa gatal dan nyeri.

Selain cacar air, gondongan juga menjadi ancaman selama Lebaran. Penyakit yang disebabkan oleh virus mumps ini menyerang kelenjar ludah dan menyebabkan bengkak di area pipi serta leher.

“Gondongan menular melalui droplet dan benda-benda yang telah terkontaminasi, dan sulit dideteksi karena bisa menyebar sebelum gejalanya muncul,” jelas dr. Denta.

| Baca Juga: Ayu Dewi Absen Puasa Gegara Gerd, Begini Cara Mengatasinya

Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit, dr. Denta menekankan pentingnya langkah-langkah perlindungan sejak dini, termasuk vaksinasi.

“Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi anak dari penyakit seperti campak, gondongan, cacar air, dan rubella,” tegasnya.

Tags:

Leave a Reply