Kebakaran hebat melanda Kampung Bali Matraman, Manggarai, Jakarta Selatan, pada Selasa (13/8) dini hari. Api mulai berkobar sekitar pukul 02.30, meluluhlantakkan seratus rumah di kawasan padat penduduk tersebut.
Kobaran api yang tinggi membuat warga panik dan memaksa mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi permukiman pasca kebakaran sangat memprihatinkan. Puluhan rumah tampak hangus terbakar, meninggalkan puing-puing yang berserakan.
Meski demikian, beberapa warga terlihat masih berkumpul di sekitar lokasi kebakaran, terutama area yang tidak terdampak parah.
| Baca Juga : HP Meledak saat Dicas, Awal Kebakaran Permukiman di Manggarai
Sejumlah warga memilih kembali ke rumah mereka, dengan harapan masih bisa menyelamatkan sisa-sisa harta benda yang belum tersentuh api. Namun, sebagian lainnya telah mengungsi ke berbagai tempat yang dianggap aman, meskipun lokasi pengungsian mereka masih bersifat sementara dan tidak menentu.
“Ya tadi sih pada mencar, enggak ada yang nentu,” ungkap Adang, seorang warga berusia 46 tahun yang terdampak kebakaran di Manggarai.
Pihak kepolisian, yang langsung terjun ke lokasi kejadian, menjelaskan bahwa hingga siang hari, proses evakuasi warga masih terus berlangsung.
Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, menyatakan bahwa pihaknya belum menentukan lokasi pengungsian yang pasti untuk para warga yang terdampak.
“Kita mengevakuasi warga, mau ditempatkan di mana, ini kita lagi coba cari tempat,” tegas Kompol Murodih saat ditemui di lokasi kebakaran.
| Baca Juga : Kebakaran Hanguskan Seratus Rumah di Manggarai, Ratusan Warga Mengungsi
Pemilihan lokasi pengungsian bagi warga terdampak menjadi prioritas utama bagi pihak kepolisian. Menurut Murodih, tempat pengungsian harus strategis dan memiliki jarak yang dekat dengan lokasi kebakaran, mengingat jumlah warga yang harus diungsikan diperkirakan mencapai 800 hingga 2.000 orang lebih.
Tags:Kapolsek Tebet Kebakaran Hari Ini kebakaran Jakarta Kebakaran Manggarai Kompol Murodih Penyebab Kebakaran Manggarai