Sebuah bangunan apartemen yang baru dibangun di pinggiran kota Tokyo, Jepang akan dirobohkan, sebulan sebelum apartemen tersebut diserahkan kepada pembeli. Hal itu dilakukan lantaran diprotes oleh penduduk setempat yang mengeluh bangunan tersebut menghalangi pandangan mereka ke Gunung Fuji.
Gedung apartemen 10 lantai di Jalan Fujimi (yang memiliki arti Pemandangan Fuji) di pinggiran Kunitachi itu terdiri dari 18 unit hunian. Menurut perusahaan pembangun apartemen Sekisui House, harga tiap hunian di apartemen tersebut ditaksir sekitar 70 juta yen (sekitar Rp7.238.000.000) hingga 100 juta yen (sekitar Rp10.340.000.000).
Dilansir dari Bloomberg, perusahaan tersebut mengeluarkan permintaan maaf pada Selasa (11/6), dengan mengatakan bahwa bangunan tersebut telah berdampak signifikan terhadap lanskap Gunung Fuji.
“Kami menyimpulkan bahwa pemandangan dari Jalan Fujimi harus menjadi prioritas. Kami secara sukarela memutuskan untuk membatalkan proyek tersebut,” kata perusahaan.
| BACA JUGA : 9 Juta Rumah Kosong di Jepang Gegara Pengurangan Populasi
Juru bicara perusahaan mengatakan, mereka akan memberikan kompensasi biaya kepada pembeli dan membantu mengatur perumahan lain bagi mereka jika diperlukan. Namun, kerugian finansial atas gedung yang akan segera dibongkar itu tidak diungkapkan.

Bangunan apartemen 10 lantai yang akan dirobohkan di Tokyo karena menghalangi Gunung Fuji. (Foto: Shun Yoshimura/The Asahi Shimbun)
Pemandangan Gunung Fuji, Situs Warisan Dunia Unesco, merupakan nilai jual real estate di Jepang. “Fujimi” adalah istilah umum yang dapat digunakan untuk memberi label pada apa pun, mulai dari jalan, blok apartemen, hingga seluruh kota, biasanya mengiklankan pemandangan bangunan tersebut. Kunitachi terpilih dalam panduan pemerintah sebagai 100 tempat terbaik untuk melihat Fuji di wilayah tersebut.
Meskipun pemandangan gunung ikonik ini sangat dihargai oleh masyarakat Jepang, hak wisatawan untuk melihatnya akhir-akhir ini menjadi bahan perdebatan.
Negara ini sedang mengalami lonjakan pariwisata karena lemahnya yen dan dorongan untuk melakukan perjalanan pascapandemi. Penduduk setempat mengeluh, bahwa pengunjung telah menyebabkan gangguan di tempat-tempat pengamatan Gunung Fuji yang populer.
| BACA JUGA : Kisah Wanita Jepang, Setahun Tinggal di Lemari Orang Tak Dikenal
Baru-baru ini, pada bulan Mei pemerintah di kota wisata Fujikawaguchiko memasang penghalang buram di sebuah toko swalayan terpencil dengan latar belakang Gunung Fuji. Situs ini dipenuhi oleh wisatawan yang sedang berburu foto instagramable, untuk dipamerkan di media sosial.
Tags:Gunung Fuji Gunung Fuji Jepang Jepang Pemandangan Gujung Fuji Tokyo