Film ‘KKN Di Desa Penari’ akan hadir dalam versi yang lebih panjang dengan tambahan adegan baru selama lebih dari 40 menit. MD Pictures, Manoj Punjabi mengatakan versi panjang dari ‘KKN di Desa Penari’ tidak hanya sekadar penambahan durasi saja. Oleh karenanya, film tersebut tidak diberi judul Extended, melainkan ‘KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni’.
Lebih lanjut, Manoj mengatakan alasan dibuat versi panjang adalah untuk menjawab pertanyaan pembaca buku dan utas Twitter ‘KKN Di Desa Penari’. Sebab, masih banyak kisah Widya dan kawan-kawan yang tidak dimasukkan ke dalam film.
Menurut Manoj, terdapat 40 % adegan baru yang dilakukan syuting ulang dan 60 % materi lama namun belum digunakan pada film sebelumnya.
“Jadi, kami syuting sebagian. Lalu ada adegan bagus yang nggak kita edit sebelumnya. kita editing dari 0, editornya benar-benar bikin baru, point of view-nya lebih banyak. dan juga ada adegan di film lama yang kita potong. Jadi sudah bukan utuh. Per gambarnya beda. Maksudnya adegan-adegan syuting beberapa persen sekitar 10% atau 15%, sisanya kita ambil dari editing stok,” kata Manoj saat ditemui setelah penandatanganan MOU kerjasama Film ‘KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni’ antara MD Pictures dan Bank Mandiri di Menara Mandiri Jakata beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, “Jadi yang menarik di sini apa ada gimmick, ada sesuatu yang nggak bisa saya ceritakan tunggu akhir Desember kami akan reveal ada apa di dalam 40 menit lebih itu.”
|Baca Juga: Tissa Biani, Sang Penari di ’KKN di Desa Penari’

Dorong Masyarakat Cinta Film Indonesia
Manoj percaya diri bila film yang dibintangi Tissa Biani tersebut dapat bersaing dengan film asing yang tayang dalam waktu hampir bersamaan, Desember ini.”Kalau saya nggak (lawan) musuh raksasa, saya nggak puas. Menang dari sesuatu yang gampang itu nggak puas,” ungkap CEO MD Entertainment itu.
Lebih lanjut, Manoj menjelaskan dia memang sengaja menempatkan tanggal tayang berdampingan dengan film-film asing. Sebab, dia memang ingin membuktikan bahwa masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai film dari negeri sendiri dibanding film asing.
“Sekarang misi saya sih jujur ya, daripada lawan film Indonesia yang kuat mendingan sekalian lawan film besar biar ubah mindset. Nggak mungkin dari ratusan film itu berkualitas. Mungkin 30% berkualitas yang komersial 10%. Dan film asing apakah berkualitas semua? Nggak juga. Jadi strategi saya, ayo fight asal ada kesempatan,” jelasnya.
|Baca Juga: Pemilik Merasa Ketakutan! Rumah untuk Syuting ‘KKN di Desa Penari’ Dijual
Tags:KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni Manoj Punjabi