Home Schooling
Sejak kecil, Theodore Asher Kwan tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Dia home schooling. Yang mengajar ibunya sendiri, Crystal yang dokter dan kini sedang menyelesaikan PhD-nya di bidang kedokteran, di NTU.
Menurut ayahnya yang punya usaha kecil, “Theodore juga punya kemampuan yang luar biasa di bidang matematika. Bahkan sebelum bia berjalan dengan sempurna, dia sudah bisa mebagi 12 mainannya dalam empat kelompok, masing-masing tiga. Atau jadi dua grup, masing-masing enam. Dan tiga grup, masing-masing empat mainan.”
Ketika umurnya masih 4 tahun 9 bulan, pada tahun 2023, “Dia bisa meraih nilai perfect di kompetisi matematika Singapore Math Kangaroo Competition yang untuk anak yang lebih besar darinya. Setahun kemudian, dia ikut lagi kompetisi yang sama untuk tingkat yang lebih tinggi lagi. Nilainya juga perfect,” tutur Jung Hong tentang Theodore.
| Baca Juga : Aktris Goo Hye Sun Kini Jadi CEO, Bikin Inovasi Roll Rambut Lipat
Karena usianya saat itu jauh di bawah kategori kompetisi yang diikuti, pada 18 Agustus 2025 lalu, Theodore dinobatkan sebagai peserta termuda dan pertama yang mendapatkan nilai sempurna di semua kategori, saat mengikuti Vanda National Junior Science Olympiad. Saat itu, Theodore ikut yang untuk grade 3.
Jung dan Crystal sangat bersyukur anaknya diizinkan ikut kuliah Dr Sumod itu. “Ini wadah yang baik untuk meningkatkan kemampuan anak-anak berbakat seperti Theodore. Semoga di masa depan semakin banyak wadah pengembangan bagi anak-anak seperti anak kami ini,” kata Crystal.
“Sebelum umurnya genap tiga tahun, dia sudah bertanya, mainannya terbuat dari apa. Saya jawab plastik. Dia bertanya lagi, plastik itu terbuat dari apa. Dan dia tidak akan berhenti bertanya, sampai saya tuntas menjelaskan tentang molekul dan atom yang terkait dalam pembuatan mainan plastik itu,” jelas ibu dua anak itu.
Tetap Anak-Anak
Hal yang paling dikagumi banyak orang yang mengenal Thodore adalah, “Saat di luar kelas, dia anak-anak. Yang tingkah dan omongannya ya seperti anal-anak lain seusianya. Tapi saat di kelas, baik saat kuliah berlangsung maupun sesudahnya, dia ikut bertanya kepada profesor. Dan pertanyaannya selalu yang paling berbobot,” tutur Constance Han. Mahasiswi berumur 21 tahun yang akrab dengan Theodore.
| Baca Juga : Keajaiban Tuhan, Alex Simpson Bertahan Hidup Meski Lahir Tanpa Otak
“Saya heran, bocah seumur dia kok paham dengan pelajaran terapan kimia di politeknik. Dia bahkan tahu apa itu pasangan elektron bebas. Dia juga paham bahwa elektron-elektron bebas itu menempati lebih banyak ruang,”
Tags:Nanyang Technological University Singapura Theodore Asher Kwan
