By: Azharul Hakim
12 November 2024

Perseteruan antara Elon Musk dan anak transgendernya, Vivian Jenna Wilson, berlanjut. Hal itu terjadi setelah Vivian berniat pindah dari Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Vivian berniat pindah karena merasa tak dapat melihat masa depannya di negara tersebut.

Sebagaimana diketahui, Partai Republik yang memenangkan Trump ingin membatasi hak para transgender di Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, Elon Musk mendukung pemenang Pilpres itu.

“Bahkan jika dia (Donald Trump, red) hanya menjabat selama 4 tahun, bahkan jika peraturan anti-transgender secara ajaib tidak berlaku, orang-orang yang dengan sukarela memilih ini tidak akan berkembang,” tulis Vivian di Threads Instagram, Senin (10/11).

| Baca Juga : Sosok 3 Wanita yang Jadi Ibu dari 12 Anak Elon Musk

Secara tak langsung, Elon Musk mengomentari hal itu lewat akun X (Twitter). Saat itu, dia menanggapi salah satu komentar pengguna X pada unggahan berita New York Post yang menyebut Vivian sebagai anak perempuan Musk.

“Anak laki-laki, maksudmu. Dia laki-laki,” kata netizen.

“Virus woke mind membunuh anak laki-lakiku,” timpal bos SpaceX tersebut.

Tak sampai di sana, Vivian membagikan tangkapan layar dari percakapan di X tersebut dan menuliskan komentarnya.

| Baca Juga : Tabiat Buruk Elon Musk Dibongkar Anak

“Jadi, Anda masih saja melanjutkan cerita sedih tentang bagaimana “celakalah saya, anak saya terinfeksi oleh sesuatu-atau-yang-lain dan itu lah satu-satunya alasan mengapa mereka membenci saya. Jangan… tolong jangan perhatikan itu, saya tak lain tak bukan adalah korban dalam setiap skenario yang dapat dibayangkan,” aku Vivian.

“Apakah ada yang benar-benar percaya ini? Itu membosankan, berlebihan, klise. Sejujurnya saya bosan, seperti apakah ini hal terbaik yang dapat Anda lakukan?” tambahnya.

Tags:

Leave a Reply