By: Padnya
12 June 2024

  1. Mengandung Banyak Nutrisi

Selain melihat dari proses produksi dan distribusi, langkah yang bisa dilakukan untuk mempraktikkan pola makan berkelanjutan adalah mengonsumsi makanan bergizi. “Mengonsumsi makanan bergizi merupakan aspek penting dalam pola makan berkelanjutan,” kata Jaqualine.

Dia menambahkan, “Untuk memenuhi anjuran porsi buah dan sayur, kita bisa menggunakan bahan makanan lokal yang berbeda jenis, sehingga mendapatkan nutrisi optimal dari berbagai sumber pangan. Jadi, sebaiknya tidak memilih makanan yang itu-itu saja. Keragaman isi piring kita akan mendukung biodiversitas atau keanekaragaman hayati, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan menjaga kekayaan alam.”

Dia juga menyarankan agar menggabungkan protein nabati dan hewani. “Kita tidak harus menghilangkan daging sama sekali dari menu harian kita. Tidak masalah pula, jika sesekali kita mengonsumsi makanan yang diproses, misalnya sosis. Namun, kombinasikan dengan makanan yang dimasak dengan pemrosesan minimal, misalnya tumis sayuran, dalam porsi lebih banyak.”

| Baca Juga: Stop! 4 Makanan Sehat Ini Bisa Membuatmu Gagal Diet

  1. Berbahan dasar tanaman

Beberapa waktu lalu, para pecinta lingkungan membuat kampanye kepada masyarakat  untuk mengonsumsi bahan makanan berbahan dasar tanaman (plant-based food). Dari situ, mulai muncul teknik urban farming yakni metode bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan sempit di rumah untuk menanam sayuran.

Bahkan para pecinta lingkungan juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging. Sebab meningkatnya permintaan bahan pangan hewani akan berujung pada terlalu banyaknya lahan yang digunakan untuk produksi. “Jejak karbon dari produksi bahan pangan hewani bisa mencapai 50 kali produksi bahan pangan nabati,” terangnya.

Food Sustainesia mengumpulkan sejumlah data terkait konsumsi produk hewani, seperti daging dan ikan. Antara lain, saat ini terjadi penurunan stok ikan laut yang berkelanjutan. Selain itu, eksploitasi yang berlebihan terhadap satwa liar, termasuk ikan, mengancam keanekaragaman hayati.

Sehingga muncullah ajakan lebih banyak mengonsumsi tempe daripada daging sapi. Karena nilai protein dalam tempe setara dengan daging sapi, tapi kalori dan lemaknya lebih rendah. Ditambah lagi, tempe jauh lebih murah dan proses pembuatannya sangat hemat energi. (*)

Tags:

Leave a Reply