By: Kontributor
29 November 2022

Gita Savitri trending lagi. Bukan karena prestasi melainkan kicauannya di media sosial yang menyebut Qatar Homophic dengan LGBT. Pernyataannya tersebut lantas membuatnya diserang oleh beberapa warganet yang pro dan kontra terkait isu LGBT di Piala Dunia 2022.

Bukan sekali saja Gita melayangkan pernyataan berbau kontroversi. Beberapa pendapat atau keputusannya kadang menjadi perdebatan kalangan warganet, seperti berikut ini:

1. Komentari Aksi Popo Barbie yang Masuk Toilet Wanita

Gitasav pernah disorot usai mengomentari aksi seorang TikTokers bernama Popo Barbie. Kala itu, Popo Barbie yang notabene adalah pria mencoba masuk ke toilet wanita dengan cara menyamar. Penyamarannya termasuk menggunakan wig, make-up dan pakaian ala wanita.

Sontak kelakuannya itu dikomentari secara pedas oleh Gitasav melalui unggahan Instastory. “Kalo dia transpuan berarti bener dongg masuk toiletnya. Di Jerman juga di public space gitu udah banyak toilet yang campur gitu jadi satu toilet untuk semua,” tulis Gita dalam story Instagramnya.

Komentarnya itu kemudian memicu pro dan kontra karena dianggap membandingkan budaya di Indonesia dengan Jerman sehingga menjadi trending topik di Twitter.

|Baca Juga: 10 Tahun Menjanda, Kiki Amalia Resmi Dinikahi Penggemarnya

2. Usai Gaya Hijabnya Dikritik, Gitasav Balas dengan Singgung Anak Stunting

Akhir-akhir ini Gitasav mengubah gaya hijabnya. Seperti yang terlihat dalam unggahannya foto di Instagram pada tanggal 13 Novermber, model hijabnya semakin terbuka. Hal tersebut membuat bagian telinga dan leher yang semestinya tertutup menjadi terlihat jelas.

Sontak saja banyak netizen yang menyebut Gita menghilangkan makna dari menggunakan hijab dan pemikirannya semakin liberal. Disaat yang lain menghujat, tak sedikit netizen juga memberikan nasihatnya untuk Gita atas gaya hijabnya saat ini.

Bukannya introspeksi, wanita berusia 30 tahun itu justru merespon komentar dengan tulisan yang menyinggung anak stunting. “Gue udah bacot-bacot, poin yang lo bisa dapet adalah ‘Gita emang merasa paling bener’ ya sis? Dulu lo stunting kali ya makanya agak lamban,” tulis Gita saat membalas komentar dari akun @arindarir.

Komentarnya tersebut semakin mengundang netizen untuk menghujatnya dan mengingatkan untuk tidak membawa masalah stunting yang dapat menyakiti perasaan orang tua yang memiliki anak dengan kondisi kurang gizi.

Sayangnya, wanita yang kini tinggal di Jerman itu tutup mata dan telinga dengan komentar netizen.

3. Putuskan Untuk Tidak Memiliki Momongan atau Child Free

Foto: Dok. Instagram

Gita Savitri atau biasa dikenal dengan nama Gitasav resmi menikah dengan kekasihnya, Paul Partohap pada 2018 silam. Saat pasangan menikah lainnya mendambakan momongan dalam keluarganya. Gitasav melontarkan pernyataan bahwa dirinya enggan memiliki anak atau Child Free.

Pilihan tersebut bukan hal tabu di budaya Barat. Namun, menjadi kontroversi jika disandingkan dengan budaya Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai ketimuran. Keputusannya ini lantas menimbulkan hujatan netizen.

|Baca Juga: Fakta Menarik Istri Baru Teddy Syach. Punya Profesi Mentereng!

4. Sebut Qatar Homophobia Terhadap Aturan LGBT di Piala Dunia 2022

Baru-baru ini Gitasav mengomentari aksi “bungkam mulut” para pemain timnas Jerman saat melawan Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Doha. Aksi itu merupakan bentuk dukungan Jerman terkait komunitas LGBT.

Lalu Gitasav membuka QnA box di Instagram story. Pada box itu ada seorang penggemar bertanya bagaimana tanggapan Gita terhadap aksi tutup mulut yang dilakukan oleh timnas Jerman tersebut. Lalu ia menjawabnya dengan komentar yang seperti mendukung aksi dukung LGBT itu.

Dalam Instagram story-nya Gita menyebut Qatar seolah memanfaatkan budaya negaranya untuk membenarkan homophobia terhadap LGBT.

“Di satu sisi kaya virtue signaling ya… kaya, can you do something more than that? Di sisi lain, LGBTQ-phobia has real life consequences, People lost their lives due to their gender & sexuality so it’s better than not saying anything at all. FIFA is corrupt and Qatar justifying homophobia by using “this in our culture” is big no. (Di satu sisi seperti virtue signaling),” tulis Gita menanggapi pertanyaan dari pengikutnya di Instagram. *pad/ika

Tags:

Leave a Reply