Penyerang Tottenham Hotspur, Richarlison memborong dua gol tanpa balas pada laga perdana grup G Piala Dunia 2022. Lawan Brasil saat itu adalah Serbia.
Dengan umpan yang ciamik dari Neymar JR, Richarlison bisa tampil ganas di depan tiga pemain Serbia sekaligus. Ia juga terlihat percaya diri atas tendangan akrobatiknya. Membuat pemain bernomor punggung 9 tersebut menjadi pencetak gol terbaik di Piala Dunia 2022.
Tendangannya saat itu membuat namanya trending di berbagai platform sosial media. Juga menjadikan berkah tersendiri buat Richarlison. Penyerang yang memborong gol kemenangan 2-0 Selecao itu tak hanya mendapat hujan apresiasi.
Richarlison mencetak gol keduanya lewat sebuah tendangan akrobatik (bicycle kick) usai menerima umpan Vinicius Jr pada menit ke73 atau 11 menit setelah gol pertamanya.
Sejak penampilan dan gol sensasionalnya itu, akun Instagram Richarlison (@richarlison) terus dibanjiri pengikut atau followers baru. Melansir Sportbible, followers Richarlison bertambah lebih dari 4 juta, sejak dirinya jadi trending usai pertandingan Brasil vs Serbia.
|Baca Juga: Salima Mukansanga, Wasit Perempuan Pertama Asal Afrika di Piala Dunia 2022

Apa yang terjadi pada Richarlison sekaligus membuktikan bahwa ajang Piala Dunia memiliki dampak yang sangat besar untuk karier seorang atlet sepak bola. Dan Richarlison adalah salah satu pemain yang beruntung mendapatkan kepercayaan pelatih Tite untuk masuk dalam skuat Brasil di Piala Dunia 2022.
“Richarlison luar biasa. Anda dapat melihat bagaimana dia mengontrol bola. Di babak kedua dia menciptakan banyak ruang. Dia tenang, dan kemudian dia lebih akurat dalam penyelesaian,” ujar Tite usai pertandingan melawan Serbia. Namun siapa yang tahu, bahwa Richarlison pernah mengalami masa sulit untuk menjadi seorang pemain professional.
Satu di antara personel Timnas Brasil yang sukses merengkuh trofi Copa America 2019 ini punya rekam jejak kehidupan yang cukup sulit. Richarlison berasal dari keluarga miskin dan ia harus membantu kedua orang tuanya menafkahi empat orang adiknya.
Richarlison pernah bekerja di tempat pencucian mobil, menjual es krim, membuat cokelat, hingga membantu kakeknya berkebun. Di sela rutinitasnya, ia bermain si kulit bundar di jalanan, yang menjadi satu-satunya hiburan di masa kecil.
“Beberapa teman saya mengatakan saya tidak akan memiliki masa depan dalam sepak bola, seperti halnya beberapa keluarga saya. Tetapi, saya masih percaya pada potensi yang saya miliki. Ibu saya memberi tahu saya bahwa saya perlu mendapatkan pekerjaan yang layak, tetapi bagi saya, saya tidak ingin menjadi apa pun selain pesepak bola,” ujar pemain berusia 25 tahun tersebut.
Tags:Piala Dunia Qatar 2022 Rircharlison