By: Kontributor
23 November 2022

3. Sempat Pinjam Uang 50 Juta ke Tukang Jamu

Seorang tukang jamu di sekitar Pasar Citra Garden berinisial R pernah didatangi Rudyanto. Korban hendak meminjam uang 50 juta untuk biaya operasi. Tapi R tidak meminjamkannya karena tidak memiliki uang sebesar itu.

Dimata R, Keluarga Rudyanto merupakan langganan jamu ditempatnya. Dalam sebulan bisa pesan hingga dua kali. Kemudian olehnya diantar ke rumah. Oleh sebab itu, ai sering berbincang dengan mereka.

“Semenjak pandemi jarang pesen jamu ke saya,” ucapnya.

Sebelum ditemukan meninggal dunia tukang jamu itu sempat melihat Rudyanto dan anaknya, Dian berjalan kaki keluar rumah. Padahal biasanya mereka mengendarai motor atau mobil.

|Baca Juga: Gara-Gara Rendang, Pria Indonesia Dideportasi dari Australia

4. Pegawai Koperasi Simpan Pinjam, Sempat Melihat Mayat Margaretha

Pada bulan Mei lalu, seorang pegawai koperasi simpan pinjam sempat mengunjungi rumah tersebut. Ia datang guna untuk melakukan survei rumah karena salah satu korban, Budiyanto hendak menggadaikan sertifikat rumah di koperasi itu.

Kemudian ia meminta untuk dipertemukan dengan Margaretha karena sertifikat rumah itu atas namanya. Dian mengatakan bahwa sang ibu sedang tertidur dan mengantar pegawai itu di dalam kamar. Suasana gelap dan bau menyengat menyambut saat membuka pintu kamar tersebut. Betapa kagetnya pegawai itu saat menyalakan senter hape dan melihat Margaretha sudah menjadi mayat.

“Pegawai ini mencoba membangunkan Margaretha, dipegang-pegang agak gembur, tanpa sepengetahuan Dian (anak Margaretha) pegawai koperasi simpan pinjam itu menghidupkan flash handphone-nya, begitu dilihat langsung ‘Allahu Akbar ini sudah mayat’,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Kepada pegawai yang kaget itu, Dian mengatakan bahwa ibunya masih hidup. Ia bahkan masih memberi susu dan menyisir rambut jenazah ibunya. *pad/ika

Tags:

Leave a Reply