By: Kontributor
17 October 2023

Siapa yang pernah mendengar lagu ‘Cupid’? Lagu yang sempat viral ini telah membawa nama grup K-Pop FIFTY FIFTY meraih kesuksesan. Namun siapa sangka setelah sukses dengan lagu tersebut, grup beranggotakan empat orang itu justru mengalami permasalahan yang rumit. 

|Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Grup K-Pop FIFTY FIFTY, Pelantun lagu ‘Cupid’ yang Viral di TikTok

Belakangan ini FIFTY FIFTY menjadi sorotan para penggemar K-Pop di seluruh dunia karena perseteruan mereka dengan pihak agensi, Attrakt. Bahkan perseteruan itu telah berlangsung sejak bulan Juni lalu. Seluruh member pun mengajukan gugatan untuk permohonan penangguhan kontrak. Terbaru, dilansir dari laman Koreaboo, salah satu member FIFTY FIFTY yakni Keena memutuskan mencabut gugatannya dan kembali ke agensi. Sementara itu tiga member lainnya yakni Aran, Sio, dan Saena tetap melanjutkan gugatannya. 

Sebelum mencapai ke titik ini berikut rangkuman konflik perseteruan antara FIFTY FIFTY dengan Attrakt yang telah Nyata rangkum dari berbagai sumber.

1. Tuduhan Ada Pihak Luar Yang Ingin ‘Mencuri’ FIFTY FIFTY

Perseteruan ini bermula ketika Attrakt menuduh ada pihak ketiga yang ingin mempengaruhi seluruh member FIFTY FIFTY agar melanggar kontrak. Tuduhan tersebut mengarah pada label rekaman Warner Music Korea dan salah satu agensi yang bekerja sama dengan label tersebut. Menurut Atrrakt, agensi tersebut ingin membeli FIFTY FIFTY melalui Warner Music Korea. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh CEO Attrakt, Jeon Hong Joon pada 26 Juni lalu. “Sepertinya ada pihak di luar agensi dan Warner Music Korea yang terlibat dalam percobaan untuk mengambil anggota FIFTY FIFTY baru-baru ini,” ujarnya.

Di hari yang sama, Warner Music Korea menepis tuduhan tersebut. Mereka menegaskan bahwa posisi mereka hanya sebagai distributor FIFTY FIFTY untuk pasar global. Mereka juga menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

2. ATTRAKT VS The Givers

Nama The Givers kemudian muncul dan turut terlibat dalam perseteruan ini. The Givers sendiri awalnya merupakan perusahaan produksi di bawah Attrakt yang bertugas menangani musik dan manajemen FIFTY FIFTY. CEO Attrakt Jeon Hong Joon mengeluarkan pernyataan terkait The Givers yang diam-diam membeli hak cipta lagu ‘Cupid’. The Givers yang kini bekerjasama dengan label rekaman Warner Music Korea diduga sebagai pihak lain yang ingin membeli FIFTY FIFTY. Merasa dikhianati, Atrrakt pun melaporkan pihak The Givers kepada polisi termasuk sang CEO Ahn Sung Il.

3. Permohonan Penangguhan Kontrak 

Lama bungkam atas berbagai berita yang beredar, keempat member FIFTY FIFTY akhirnya buka suara. Mereka justru mengaku sering mendapat perlakuan buruk dari agensi. Permohonan penangguhan kontrak dengan Attrakt pun mereka ajukan. Mereka juka melaporkan CEO Jeon Hong Joon ke Kantor Polisi Gangnam Seoul. Menurut FIFTY FIFTY, CEO Joon telah menggunakan sekitar 2 miliar won untuk melunasi utang agensi yang ia dirikan sebelum Attrakt. 

Tags:

Leave a Reply