By: Agnes
25 October 2019

Dua brand fashion asal Indoneisa, Thanksinsomnia dan Erigo berhasil mendapatkan Rekor MURI atas penjualan 1.500 kaos secara daring (online). Kaos yang dijual seharga Rp 100 ribu itu pun ludes sebelum batas waktu yang ditentukan, yaitu satu jam.

Pemecahan rekor MURI lewat penjualan kaos ini, untuk merayakan keberhasilan kolaborasi mereka selama 8 tahun di bisnis clothing line. Rekor MURI ini juga sebagai bukti bahwa bisnis clothing line masih memiliki prospek yang bagus. Selain itu masyarakat Indonesia, terlebih kalangan muda sudah mulai percaya dengan brand lokal.

“Rekor MURI ini menjadi pembuktian bahwa produk kami sangat diminati oleh fashionista Tanah Air,” kata Mohan Hazian, pendiri Thanksinsomnia di kantornya, kawasan Serpong Tangerang, Rabu (23/10) kemarin.

Baca juga: Kekuatan Perempuan Indonesia Jadi Inspirasi Karya Barli Asmara

Tidak hanya itu, Mohan Hazian dan Muhammad Sadad (founder Erigo) juga melakukan campaign ‘Because We Care’.

“Kalau kolaborasi biasa, jadinya tidak asyik. Makanya ketika kita sepakat untuk collab, kita mikir ini. Apa ada sesuatu yang baru ini yang belum pernah kita lakukan? Akhirnya kita sepakat, untuk me-launch campaign ‘Because We Care’, dimana sebagian hasil penjualan ini akan disumbangkan bagi anak yatim,” kata Mohan yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya.

Bentuk lain dari campaign ‘Because We Care’, mereka akan melakukan pemotretan khusus di Tokyo, Jepang pada 5 Desember mendatang. Selama 10 hari di Jepang, mereka sekaligus membuat video dengan koleksi terbaru.

Baca juga: Krisdayanti dan Ashanty Pamer Kekompakan Soal Mendidik Anak

Keberhasilan yang dicapai ini juga diharapkan memotivasi anak muda lainnya, untuk terjun ke dunia bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Thanksinsomnia saat ini menjadi salah satu merek busana yang sedang banyak digandrungi kawula muda. Modelnya yang menggabungkan gaya graffiti artwork dan sentuhan street style, membuatnya unik saat dikenakan.

Ciri khas produk tersebut ternyata lahir dari awal yang unik pula, karena lahir dari ide anime 90’s Grunge dan Pop Culture. Sehingga tercipta pakaian dan aksesoris unik, yang bisa dikenakan oleh semua gender.

Pria kelahiran Lampung tahun 1990 itu mengaku, usai lulus kuliah dirinya sempat bekerja di beberapa toko dan perusahaan. Hingga akhirnya berkarier di Planet Surf selama dua tahun. Setelah itu dia pun memutuskan untuk mengakhiri masa kerjanya dan memilih untuk mencoba berbisnis.

Leave a Reply