Setelah sukses menggelar konser pertama di Tel Aviv pada Rabu (4/10) lalu, Bruno Mars dijadwalkan untuk menggelar pertunjukan kedua di minggu yang sama. Sayangnya, konser yang rencananya digelar pada Sabtu (7/10) itu dibatalkan. Padahal, tiket yang berjumlah sekitar 60.000 itu telah terjual habis.

|Baca Juga: Bruno Mars Tak Henti-hentinya Sindir Kebijakan KPID Jawa Barat
Menurut Insider alasan Bruno Mars membatalkan konser tersebut adalah karena militan Hamas meluncurkan rangkaian serangan mengejutkan di Gaza pada Sabtu (7/10), hari yang sama dengan digelarnya pertunjukan kedua.
Sama halnya dengan konser pertama, pertunjukan kedua ini dilakukan penyanyi berumur 38 tahun itu di Hayarkon Park, sebuah taman besar yang terletak di jantung kota Tel Aviv. Tiket penjualan ludes terjual, baik di hari pertama maupun kedua.
Promotor acara tersebut, Live Nation Israel, memberikan sebuah pernyataan bahwa konser akan dibatalkan. Hal tersebut tak lepas dari peperangan dan juga tembak-menembak yang masih terus berlanjut.

Pernyataan yang diunggah di Instagram itu berbahasa Hebrew. Bila diartikan, unggahan tersebut mengatakan:
“Pelanggan yang terhormat, penampilan Bruno Mars yang dijadwalkan pada malam hari ini dibatalkan. Seluruh pembelian akan secara otomatis dikembalikan ke kartu kredit yang digunakan untuk membeli. Kami sedang menguatkan penduduk Israel, pejuang IDF (Israel Defense Force) dan pasukan keamanan di masa sulit ini.”
Menurut The Times of Israel, Mars sudah meninggalkan Israel setelah menghabiskan beberapa jam dengan teror roket yang menghantui selatan Israel.
Jika konser pada hari Sabtu itu tidak dibatalkan, maka Mars akan bergabung dengan Madonna dan Michael Jackson sebagai penyanyi yang berhasil menggelar dua sold-out shows di Hayarkon Park.
Konser perdana Mars di Tel Aviv digelar pada Rabu (4/10) lalu. Penyanyi yang masih memiliki darah Yahudi itu mengejutkan para penonton saat ia berbicara beberapa kata menggunakan bahasa Hebrew.
Tags:Bruno Mars Gaza Israel Konser Musik Pertunjukan Musik Tel Aviv