Niat hati menengok nenek buyut di Kediri, namun delapan anggota keluarga asal Sidoarjo ini malah jadi korban kecelakaan. Mobil Daihatsu Luxio yang mereka tumpangi tertabrak Kereta Api Dhoho arah Surabaya-Kertosono pada Sabtu (29/7) malam. Kecelakaan yang terjadi di perlintasan tak berpalang di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kabupaten Jombang itu mengakibatkan benturan sangat keras.
Sehingga membuat mobil bernomor polisi L 1009 XD itu terseret sejauh 100 meter. Enam di antara delapan penumpangnya tewas seketika. Mereka adalah mbah (nenek) Sumiyowati, pasangan Sutria Ningsih-Wahyu Kuspoyo serta putranya, Alinsya Mareta Mingkana, juga Adelia dan Az Zahra Rohima Khoirunnisa. Keduanya adalah cucu Sumiyowati.
Sementara dua yang selamat adalah Arimbi (putri Sutria-Wahyu) dan Fikri Hidayatulloh, pamannya. Sebelum kecelakaan terjadi, seorang warga sempat berteriak agar mobil itu berhenti. Namun, sepertinya tak satu pun penumpang yang mendengar teriakan itu.
Ditambah kondisi jalan sangat sepi dan gelap saat kereta melintas pada pukul 23.15 WIB. Juga tak tak ada penjaga di sana.
“Sebenarnya lampu jalan itu nyala, tapi nggak tahu kok mobilnya nyelonong saja kayak nggak tahu kalau lewat rel kereta. Mungkin sudah takdir,” kata saksi mata, Hendra, seorang penjaga warung di sekitar perlintasan, kepada Nyata, Senin (31/7) lalu.
|Baca Juga: Kisah Inspiratif Aipda Purnomo yang Ikhlas Rawat 500 ODGJ


Saat kejadian, Hendra membuat kopi di warungnya. Namun, tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak. “Saya pas enak-enak buat kopi, dengar ada bunyi benturan keras. Sebelumnya ya sempat diteriaki orang kalau ada kereta lewat, tapi nggak tahu kok ya nggak dengar. Saya lihat sudah ada satu orang tengkurap di jalan, makanya langsung tutup warung panggil perangkat desa,” lanjutnya.
Evakuasi para korban berlangsung sangat cepat. Setelah menghubungi perangkat desa, tak sampai sejam Polisi langsung datang. Semua korban dibawa ke RSUD Jombang. Setelah dilakukan pemeriksaan, enam di antaranya langsung dibawa ke rumah duka di Sidoarjo. Sementara Arimbi dan Fikri masih di masih dirawat hingga sekarang.
|Baca Juga: Cerita Heroik Basarnas Dibalik Pencarian Korban Tambang Emas Ilegal di Banyumas
Dokter menyatakan keduanya mengalami gegar otak sedang dan sejumlah luka ringan di kepalanya. Saat ditemui Nyata, Arimbi sudah bisa berkomunikasi dengan Suraji, adik dari neneknya, Sumiyowati.
Tags:Edisi Terbaru Kereta Api di Jombang Tabloid Nyata