Ternyata tak hanya di Indonesia, di negara maju seperti Amerika Serikat yang memiliki beberapa pusat rehabilitasi obesitas pun tak mampu menyelamatkan nyawa penderita kegemukan, yang terlanjur parah atau tak disiplin dalam menjalankan program diet ketatnya.
Namun bagi mereka yang patuh, masih berpeluang selamat dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Buktinya adalah pasangan obesitas Tammy Slaton dan Caleb Willingham. Mereka sama-sama memiliki bobot 317 kilogram dan 325 kilogram.
Lantas keduanya pergi ke pusat rehabilitasi khusus obesitas Windsor Lane di Gibsonburg, Ohio, Amerika Serikat. Dengan kondisi yang sudah parah yakni sama-sama menggunakan alat bantu napas. Namun pasangan sejoli ini menikmati proses penurunan berat badannya.
|Baca Juga: Tak Punya Generasi ke Tiga, Begini Nasib Barbershop Tertua di Indonesia
Naas, di tengah upayanya tersebut, sang suami, Caleb Willingham meninggal dunia. Akibat dari kondisi obesitasnya yang sudah akut. Kabar itu tentu saja membuat Tammy terpukul.
“Saya sangat terpukul atas meninggalnya suami saya. Dia sahabat saya malaikat pelindung sejak kami bertemu,” ujar Tammy kepada majalah People.
Di hari pemakaman Caleb, Minggu (29/7) lalu. Tammy setidaknya sudah turun berat badannya hingga 250 kilogram. Ia yang dulu memakai kursi roda, di pemakaman sang suami,i ia bisa berjalan sendrii tanpa bantuan siapapun.
Cerita panjang perjalanan pasangan obesitas itu dapat anda baca selengkapnya, hanya di Tabloid Nyata edisi 2716!
Surabaya:
Shopee/ Tokopedia: Nyata Store Official
Untuk berlangganan: 082131583223
Happy Reading!
Edisi Terbaru Tabloid Nyata