Baru-baru ini publik dihebohkan dengan berita bayi enam bulan meninggal gara-gara diajak orangtuanya naik sepeda motor dari Tegal-Surabaya. Perjalanan antar kota antar provins itulah yang menyebabkan bayi enam bulan tersebut meregang nyawa. Sebagau orang tua, secara tidak sadar ditampar dengan berita viral tersebut.
Bayi berada dalam usia yang rentan saat dibonceng naik sepeda motor. Idealnya anak bisa diajak naik sepeda motor ketika kakinya sudah bisa menginjak pijakan kaki. Kalaupun dalam keadaan terpaksa yang mengharuskan orang tua membawa bayi berpergian jauh, maka disarankan untuk naik transportasi umum yang lebih aman dan nyaman. Jika memungkinkan, kita bisa memilih transportasi yang menyediakan car seat.
|Baca Juga: Anak Generasi Alpha Sulit Diatur? Begini Tips Menghadapinya
Lantas mengapa bayi tidak dianjurkan berpergian naik sepeda motor? Apakah berbahaya jika kita mengajak bayi berpergian menggunakan sepeda motor. Mari kita simak pendapat para ahli.
1. Tidak Dapat Menggunakan Alat Keselamatan
Tidak seperti kita yang sudah dewasa, kita dapat menggunakan helm sebagai pelindung kepala. Bayi masih belum bisa menggunakan helm karena ukuran kepala mereka yang masih kecil. Tidak mengenakan helm dianggap berbahaya bagi keselamatan bayi.
2. Tidak Dapat Mengenakan Masker.
Penggunaan masker dianjurkan untuk anak di atas usia dua tahun. Bayi belum dianggap bisa menggunakan masker dengan baik. Sehingga bayi yang belum dapat mengenakan masker dapat menghirup asap debu dan virus bebas masuk pada saat si kecil dalam perjalanan.

|Baca Juga: Anak Generasi Alpha Sulit Diatur? Begini Tips Menghadapinya
3. Durasi Perjalanan Yang Panjang.
Bayi belum bisa mengungkapkan perasaan atau unek-uneknya. Bayi bisa saja mengalami kelelahan dan dapat mengalami dehidrasi. Kita sebagai orangtua selalu memperhatikan kondisi bayi kita sehingga bayi tidak mengalami kelelahan atau dehidrasi jika kita melakukan perjalanan.
Tags:Bahaya Bonceng Bayi tips parenting