Nama Fariz RM memang selalu dikait-kaitkan dengan narkoba. Sebab sudah tiga kali pria 61 tahun tersebut terjerat barang terlarang itu. Tak heran bila pelantun lagu Barcelona tersebut kerap diidentikkan dengan narkoba.
Namun siapa sangka, dua tahun sudah Fariz terbebas dari narkoba. Untuk memperingati kebebasannya tersebut, Fariz mendapat kejutan manis dari para sahabatnya.
Perayaan dua tahun bebas dari narkoba itu dilakukan dengan menggelar performance dari Fariz RM, yang dilakukan di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (25/8). Tentunya tanpa sepengetahuan Fariz. Hal itu tentu saja menjadi kejutan sendiri buat pria kelahiran Jakarta, 5 Januari 1959 itu.
“Jujur saja, saya surprise. Saya kaget, nggak nyangka begitu banyak perhatian dari orang terdekat dan juga teman-teman jurnalis. Hari ini begitu spesial buat saya. Mereka concern terhadap saya dan permasalahan hidup saya,” ujar Fariz RM.
Acara malam itu memang hanya dihadiri beberapa kerabat saja. Namun ada satu sosok di balik suksesnya acara tersebut. Dia adalah Permata Belladona, perempuan yang telah mendampingi Fariz sejak satu tahun terakhir ini.
| Baca juga: Drakor ‘Zombie Detective’: Pencarian Jati Diri Seorang Zombie
Ya, narkoba memang telah menghancurkan hidup Fariz. Termasuk rumah tangganya bersama Oneng yang harus kandas di tahun 2019 lalu.
“Saya merasa amat berutang hidup, karena dia yang membenahi hidup saya selepas dari narkoba. Soal adiktif sudah tidak ada lah ya. Tapi dia mengingatkan saya soal respek, soal sikap,” ujar Fariz RM.
| Baca juga: Dinda Hauw Pamer Kemesraan, Komentar Istri Rizki DA Jadi Sorotan
Narkoba memang telah mengubah segalanya. Fariz merasa beruntung karena telah terbebas dari barang haram tersebut. Namun Fariz menegaskan jika perjuangannya masih sangat panjang agar benar-benar lepas dari narkoba.
“Banyak orang menyangka, pengguna narkoba hanya bermasalah pada adiksi zat ya. Padahal bukan itu. Yang utama adalah mindset-nya. Saya mengalami kacau udah, tata cara berpikir ya. Contohnya jam 2 pagi sakaw dan itu sudah tidak ada kontrol,” ujar Fariz RM.
“Yang saya rasakan berat bukan detoks. Tapi mengembalikan tata berpikir yang benar, itu yang sulit. Saya berani mengatakan bahwa saya belum lulus,” sambungnya. (*)
Tags:Fariz RM