Memasuki hari raya Idul Fitri, pasti banyak sekali masyarakat yang menggandrungi makanan satu ini. Mempunyai tekstur seperti lontong, makanan pengganti nasi ini menjadi hidangan utama dalam berbagai menu di hari raya, seperti rendang, opor, gulai, dan lainnya.
Namun apa kalian sudah tahu mengenai asal muasal ketupat itu sendiri? Mari kita simak bersama!
Menurut jurnal sciencedirect.com, Angelina Rianti menuliskan bahwa sejarah ketupat sudah dimulai sejak zaman Sunan Kalijaga, yang mana terjadi di abad ke 15 hingga 16. Lokasi dimulainya pembuatan ketupat berada di Demak, Jawa Tengah.
Di masa itu terdapat sebuah tradisi yang dinamakan Bakda Kupat. Tradisi itu dilakukan seminggu setelah Idul Fitri. Pada saat itulah, rumah-rumah warga muslim Jawa terlihat sibuk membuat rajutan daun kelapa, berbentuk berlian untuk wadah ketupat, dan dimasukkanlah beras kedalamnya.
Setelah ketupat matang, mereka akan membagikannya kepada tetangga, keluarga, dan juga mereka yang membutuhkan sebagai simbol kebersamaan.
| Baca Juga: 3 Menu Simpel, Cepat, dan Praktis untuk Bekal ke Kantor
Tak hanya tersebar luas di Indonesia, ketupat juga ‘ikut’ para penyebar agama Islam di berbagai negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan juga Brunei. Penyebaran Islam ini juga membuat ketupat dihidangkan di perjamuan Idul Fitri.
Selain sebagai simbol kebersamaan, ternyata sejarah ketupat tak sampai situ saja, loh! Ketupat juga menjadi lambang pengakuan dosa. Dalam bahasa Jawa, ‘Kupat’ diambil dari kalimat ‘ngaku lepat’, yang mana berarti mengakui kesalahan.
Ada juga yang mengartikan sebagai ‘laku papat’, melambangkan empat sisi dari ketupan, lebaran (melebarkan pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan juga laburan (putih dan bersih).
Ketupat memiliki arti filosofis yang cukup dalam. Rajutan bungkus ketupat yang cukup rumit menandakan rumitnya kesalahan yang telah dilakukan oleh manusia. Sementara itu, isi dari ketupat yang berwarna putih menjadi simbol akan kesucian jiwa seseorang setelah saling memaafkan kepada sesama.
| Baca Juga: 5 Menu Buka Puasa Paling Favorit dari Berbagai Negara
Bahkan, cara penyimpanan ketupat juga memiliki sejarah tersendiri. Bila ketupat sudah matang, biasanya akan digantung di depan pintu. Hal itu dipercaya sebagai penolak energi jahat, yang akan masuk ke rumah ataupun ruangan itu. Warna daun kelapa hijau kekuningan juga dianggap dapat menolak kesialan. (*)
Tags:Asal Muasal Ketupat Ketupat Makanan Lebaran Menu Lebaran