Baru-baru ini sebuah buku bertajuk Revenge: Meghan, Harry and The War Between The Windsor berhasil bikin heboh. Buku itu berisi beberapa hal kontroversial terkait anggota kerajaan Inggris.
Salah satunya berisi pengakuan teman lama Pangeran Harry yang kerap berselisih dengan Meghan Markle. Dalam Revenge, Duchess of Sussex itu diklaim sebagai orang yang anti humor.
Buku biografi yang ditulis jurnalis investigasi Tom Bower itu menjelaskan bahwa Meghan bertindak seperti seorang “tuan putri” karena membantah setiap olok-olokan teman Harry.
|Baca Juga: Ratu Elizabeth Bersyukur Meghan Markle Melewatkan Pemakaman Pangeran Philip
Kejadian ini terjadi saat akhir pekan di Sandringham pada tahun 2016, tepat setelah hubungan mereka terungkap ke publik.
“Seperti malam minggu pada umumnya, Harry menantikan olok-olokan, lelucon dan minum-minum dengan temannya,” tulis Bower.
“Dia tidak mengantisipasi reaksi Meghan. Lelucon mereka banyak melibatkan seksisme, feminisme, dan transgender. Itu bergema di sekitar ruang tamu dan ruang makan,” imbuhnya.

Namun, ternyata Meghan memiliki reaksi yang berbeda. Ia menantang setiap lelucon yang dikeluarkan oleh teman-teman Harry.
“Harry berulang kali menegur mereka tentang perkataan yang tidak pantas sekecil apa pun,” lanjutnya.
Kemudian Bower menyimpulkan, “Meghan adalah pengacau pesta. Dia tidak memiliki selera humor. Mengemudi pulang setelah makan siang hari Minggu. Teman-temannya bahkan mengatakan ‘Harry pasti gila’.”
Tak sampai situ saja, pada tahun 2017 Meghan bentrok lagi dengan teman-teman Harry saat mendatangi pernikahan temannya di Jamaika.
Tags:Meghan Markle Pangeran Harry Revenge Royal Family