Akhir pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggagas wacana sekolah online dipermanenkan. Hal itu rupanya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pun dengan mantan penyanyi cilik yang kini jadi anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon.
Melalui Instagram story-nya, perempuan 26 tahun itu mengatakan kalau wacana tersebut harus dipersiapkan dengan matang. Terlebih, tidak semua orang mampu membeli smartphone dan kuota internet.
“Terus smartphone dan gadget dan kuota internetnya semua dibayarin Mas Menteri? Kan enggak semua masyarakat orang kaya? Kan enggak semua masyarakat melek teknologi kayak di kota besar. Yang dipelosok-pelosok bagaimana?” kritik Tina Toon.

| Baca juga: Inspiratif, 5 Artis Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga Puluhan Kilo!
Pemilik nama lengkap Agustina Hermanto itu juga menerima curhatan dari beberapa wali murid dan guru. Mereka mengeluhkan praktik belajar dari rumah yang tidak optimal, karena kendala jaringan internet.
“Kebijakan pasti ada pro kontra. Tapi dalam memutuskan kebijakan harus dipikirkan plus minusnya untuk masyarakat luas, seluas Indonesia. Bukan sebagian2 aja,” tulis Tina.
Perempuan yang namanya melejit setelah merilis album Bolo-bolo itu juga mengatakan tidak sedikit siswa yang hidupnya kekurangan dan tidak memiliki fasilitas untuk belajar di rumah saja. Sehingga mereka memutuskan untuk tidak sekolah.
“Ada memang efek dari Covid-19 contoh jadi sekolah #dirumahaja. Tapi harus dievaluasi di lapangan, banyak yang ga punya gadget dan kuota akhirnya yauda aja ga sekolah. Nah untuk jangka panjang belum siap karena faktor ekonomi dan faktor teknologi yang belum menyeluruh dan lain-lainnya,” ujarnya.

| Baca juga: 20 Artis Dunia Makin Memukau dengan Kemampuan Banyak Bahasa
Seorang warganet juga mengirim direct message (DM) pada Tina mengatakan kalau sekolah itu bukan sekedar pembelajarn formal. Tetapi juga pembelajaran sikap, termasuk sosialisasi. Sehingga sekolah online secara permanen dinilai kurang efektif.
Tags:Tina Toon