By: Nadhirul
5 July 2018

Tak bisa dipungkiri, kaum perempuan kini memiliki peran yang besar dalam perkembangan bisnis Indonesia. Mulai dari usaha rumahan, hingga bisnis-bisnis besar yang memiliki skala nasional.

Nah, untuk itu pada Sabtu (30/6) kemarin, Nyata dan KOKI berkolaborasi dengan mewadahi beberapa komunitas perempuan, untuk bertemu dan berbagi kiat-kiat berbisnis, dalam acara Community Gathering Womenpreneur “Build Your Own Business,” di Marvell City Mall, Surabaya.

Acara ini berlangsung meriah dan diikuti oleh sekitar 60 orang ibu-ibu dari 10 komunitas, seperti Ikatan Pengusaha Muslimah Surabaya (IPEMI), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Woman Online Community Surabaya (WOSCA), Hijabers Mom Community Sidoarjo, Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI) Surabaya, Srikandi Project, Kumpul Dongeng, Hijabers Surabaya, Woman With Hijab Community (WWHC) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Surabaya.

Tidak semua komunitas tersebut merupakan pengusaha. Tetapi mereka memiliki potensi untuk merealisasikan konsep Womenpreneur, yang menjadi inti dari event ini.

Baca juga: Cooking Competition for Men, Uji Mental untuk Koki Muda

Mereka begitu antusias dengan pemaparan materi, dari Ketua PPLPI Surabaya, Titis Tatasari SE, MM. Mengambil konsep utama “Beda Mindset Beda Omset”, Titis memberikan berbagai penjelasan dan tips untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. Materi ini dirangkum dalam judul 5 Level Entrepreneur, 5 Steps to Change Your Mindset in 5 Seconds Coaching.

event community gathering Nyata

Coaching oleh Titis kepada owner Fatimah Collection, ibu Rini (tengah) dan MC, Lia (Kanan). Foto: Hafidz/Nyata

Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen STIE Mahardika Surabaya ini, juga memberikan pelatihan agar para pengusaha menyadari kekurangan dari usahanya. Serta, strategi untuk memperbaiki dan mengembangkannya.

Menurutnya, salah satu strategi yang baik untuk mengembangkan usaha sekaligus mempertahankan nilai brand, adalah dengan menghindari memberikan jumlah diskon yang besar.

“Strategi sale memang untuk sebagian pengusaha ini agak menakutkan, ya. Karena biasanya brand-brand besar sekalipun tidak menggunakan sale untuk strateginya. Maksimal 20% untuk brand-brand ternama, karena resiko ke brand-nya. Karena ketika orang-orang melihat 70% sale, ini barang dari kapan, ya,” ungkapnya di tengah acara talk show. 

Baca juga: Bergandengan Mesra di Kondangan, Inikah Pacar baru Siti Badriah?

event community gathering Nyata

Peserta Community Gathering. Foto: Dimas/Nyata

Tags:

Leave a Reply