By: Kurniawan
6 April 2024

Perusahaan makanan cepat saji McDonald’s akan membeli kembali seluruh gerainya yang dimiliki oleh waralaba (franchise) Israel. Hal itu disebabkan ramainya aksi boikot terhadap merek tersebut di sejumlah negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Aksi boikot itu muncul setelah McDonald’s memberikan support ribuan makanan gratis kepada tentara Israel. Padahal saat ini, negara itu menjadi sorotan dunia karena kekejamannya terhadap bangsa Palestina di Gaza.

Dilansir dari laman Dailymail, langkah untuk menyumbangkan makanan kepada tentara Israel kemudian ditolak oleh waralaba McDonald’s di beberapa negara Muslim. Hal ini menyoroti polarisasi politik regional yang dihadapi perusahaan-perusahaan global selama perang.

| Baca Juga: Berjalan Sukses, Pasien Transplantasi Ginjal Babi Akhirnya Pulang

Beberapa merek Barat merasakan dampak boikot di Mesir dan Yordania yang kini juga terjadi di beberapa negara di luar kawasan Arab. Termasuk Malaysia.

Perusahaan makanan cepat saji dengan gerai terbanyak di dunia itu akhirnya mencapai kesepakatan dengan pemilik waralaba di Israel, Alonyal Ltd, untuk membeli kembali 225 gerainya yang mempekerjakan 5.000 orang.

Keputusan McDonald’s ini diambil setelah meluasnya protes terhadap bagi-bagi makanan gratis kepada tentara Israel yang berdampak pada penjualan waralaba di Timur Tengah, Indonesia, dan Prancis.

Perlu diketahui, McDonald’s adalah jaringan global tetapi waralabanya sering kali dimiliki secara lokal dan beroperasi secara mandiri. Adapun yang dioperasikan Alonyal di Israel sudah ada lebih dari 30 tahun.

| Baca Juga: New York Diguncang Gempa Berkekuatan M4,7

Jo Sempels, presiden pasar berlisensi pengembangan internasional di McDonald’s Corporation, berterima kasih kepada Alonyal yang telah membangun bisnis dan mereknya di Israel selama 30 tahun terakhir.

“McDonald’s tetap berkomitmen terhadap pasar Israel dan memastikan pengalaman karyawan dan pelanggan yang positif di pasar di masa depan,” katanya.

Allyson Stewart-Allen, CEO International Marketing Partners, mengatakan langkah yang dilakukan perusahaan tersebut menunjukkan bahwa pemilik waralaba dapat diperketat secara global sebagai akibat dari konflik Israel-Hamas.

Tags:

Leave a Reply