Di balik segala fasilitas mewah yang mereka miliki, menjadi seorang publik figur bukanlah hal yang mudah. Kehidupan mereka terus dibuntuti oleh kamera, susah sekali untuk mendapat privasi. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Pangeran Harry.
Lahir sebagai keturunan langsung penerus takhta kerajaan Inggris, setiap langkahnya selalu disorot sejak ia masih bayi. Apalagi setelah ibunya, Putri Diana meninggal dunia. Kehidupan Harry dan William tak pernah lolos dari sorot kamera.
Duka ditambah tekanan tersebut membuat kondisi mental bungsu dari dua bersaudara itu terganggu. Bahkan Harry mengatakan kalau ia selalu mengalami serangan kecemasan hingga depresi.
“Aku seakan ada dalam mode perang setiap saat. Serangan panik dan kecemasan yang parah aku alami ketika aku berusia 28 tahun hingga 32 tahun. Momen itu jadi mimpi buruk dalam hidupku,” ujarnya dalam serial dokumenter The Me You Can’t See.
Kala itu suami Meghan Markle tersebut akan merasa panik ketika melihat sorot kamera. Ia kembali mengingat bagaimana sang bunda meninggal saat dikejar oleh paparazzi. Pangeran Harry pun terus mengonsumsi alkohol dan obat-obatan untuk menutupi lukanya.
“Aku rela minum alkohol. Aku rela mengonsumsi obat-obatan. Aku melakukan itu semua bukan karena aku ingin, tetapi karena ingin mengurangi rasa sakit yang aku rasakan,” terangnya.
| Baca juga: Deretan Kontroversi Pernikahan Harry dan Meghan Markle yang Bikin Heboh
Pangeran Harry memang tidak minum alkohol setiap hari. Biasanya ia akan mengonsumsi alkohol satu atau dua hari dalam seminggu. Namun dalam dua malam itu ia bisa minum alkohol secara berlebihan.
“Perlahan aku sadar, memang benar aku tidak minum-minum dari Senin sampai Jumat. Aku minum alkohol hanya satu kali dalam seminggu, pada Jumat malam atau Sabtu malam. Tapi dalam satu hari itu aku minum porsi seminggu dalam satu hari,” beber laki-laki kelahiran 15 September 1984 tersebut.
“Aku minum alkohol bukan karena menikmatinya tetapi karena aku mencoba menutupi rasa sakitku,” imbuh Harry.
Harry memang masih berusia 12 tahun ketika sang bunda tewas secara tragis dalam kecelakaan. Ia begitu marah, apalgi Harry merasa kasus tersebut tidak diusut secara tuntas.
“Aku sangat marah akan apa yang terjadi pada ibu. Aku merasa tidak ada keadilan dalam kasus tersebut. Orang-orang yang mengejar dia (paparazzi, red) ke terowongan, juga memotretnya ketika ibu sekarat di mobil,” kata Harry.
Meski masih merasa sedih, kini Harry sudah tidak lagi mengonsumsi alkohol dan obat-obatan secara berlebihan. Ia pun sempat menjalani beberapa terapi. (*)
Pangeran Harry Putri Diana Royal Family