By: Agnes
14 April 2022

Gelaran pekan mode terbesar, Indonesia Fashion Week (IFW) kembali dilaksanakan untuk pertama kalinya pasca pandemi Covid-19. Absen selama dua tahun sejak 2020, IFW 2022 diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan bagi industri fesyen Tanah Air. 

Acara yang dihadiri para pegiat mode itu diselenggarakan pada 13 hingga 17 April 2022 secara offline di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta dengan mengangkat tema ‘Magnificent Borneo’.

Sesuai temanya, tiap desainer menampilkan koleksi terbaiknya dengan sentuhan budaya Kalimantan. Ada 40 desainer tampil di gelaran fashion tersebut.

Karya Lia Afif bertajuk Cyclona Ulina. Dok. Redaksi Nyata/ Reza Wibisono

| Baca juga: Berani Bermain Warna, Tren Modest Fashion Tahun ini

Sebagai pembuka pekan fashion show, desainer Lia Afif menghadirkan koleksi yang merupakan hasil kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Koleksinya berupa batik dengan pewarnaan alam menggunakan serbuk kayu ulin.

Kolaborasi ini merupakan upaya nyata Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam mengenalkan potensi wisata dan juga karya pengrajin batik.

Membawakan karya bertajuk ‘Cyclona Ulina’ yang dimaknai sebagai Sang Badai Ulin, karya-karya Lia Afif memadukan batik dengan warna brown, mocca, nude, cream, green dan ivory sehingga menonjolkan motif wakaroros yang merupakan motif khas batik Kutai Timur. Motif ini merupakan gagasan Tirah Satriani SE. MM, Sekretaris Dinas Pariwisata Kutai Timur.

“Saya membawakan karya bertajuk Cyclona Ulina yang dimaknai sebagai Sang Badai Ulin. Dengan maksud menghadirkan rangkaian desain busana yang seluruhnya kuat dan beriringan, berkelindan bagai badai dengan warna-warna yang ditarik dari nuansa kayu ulin,” kata Lia Afif disela-sela ajang Indonesia Fashion Week 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (13/4).