1. Kista.
Jenis ini merupakan endometriosis yang paling banyak dikenal oleh masyarakat umum. Jenis ini sering disebut kista coklat karena berbentuk kista berisi cairan berwarna coklat. Ukuran kista coklat bervariasi dan dapat muncul di berbagai bagian panggul atau perut, tetapi paling sering ditemukan di ovarium.
2. Adenomyosis
Adenomyosis merupakan kondisi dimana pertumbuhan dari jaringan endometrium melapisi rahim ke dalam otot-otot rahim. Kondisi ini dapat membuat dinding rahim semakin tebal.
Dalam kondisi normal, seharusnya jaringan endometrium hanya melapisi permukaan rongga rahim, tidak sampai ke bagian otot rahim.
Akibat dari adenomyosis di antaranya dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih lama dari biasanya, serta rasa nyeri selama siklus menstruasi atau selama hubungan seksual.
3. Deep Endometriosis
Deep Endometriosis didefinisikan sebagai adenomiosis eksterna, sebagian besar muncul sebagai nodul tunggal, berdiameter lebih besar dari 1 cm. Jenis ini biasa tumbuh di bawah peritoneum atau sekitar organ di dekat rahim, seperti usus atau kandung kemih. Proses deep endometriosis dapat dimulai dari pemeriksaan secara klinis, kemudian dapat dikonfirmasi dengan ultrasonografi (USG) transvaginal atau transrektal.
4. Endometriosis Superficial
Endometriosis superficial biasa ditemukan di peritoneum panggul. Peritoneum merupakan selaput tipis yang melapisi perut dan panggul yang juga menutupi sebagian besar organ di rongga ini.
Pada tipe ini, jaringan endometrium menempel pada peritoneum. Ini adalah bentuk yang paling tidak parah. Namun, menurut Luki jenis ini merupakan jenis yang paling sulit untuk didiagnosa.
“Jenis superficial merupakan jenis endometriosis yang paling sulit untuk didiagnosa. Harus dioperasi, kalau tidak, enggak akan ketauan,” jelas Luki.
Endometriosis memang tidak dapat menyebabkan kematian, tetapi apabila dibiarkan tanpa berkonsultasi kepada dokter, maka akan menyebabkan penderita merasakan sakit setiap bulan.
Luki menghimbau untuk tidak menormalisasi rasa nyeri saat haid apabila terjadi secara terus-menerus setiap bulan, dan segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami hal tersebut.
|Baca Juga: Penyintas Kanker Payudara Bisa Lakukan Rekonstruksi untuk Kembalikan Rasa Percaya Diri
Bikin Wanita Sulit Hamil
Menurut Luki, 30 hingga 50 persen penderita endometriosis mengalami gangguan kesuburan. Lebih lanjut dikatakan Luky, dampak endometriosis yang timbul sangat beragam, salah satunya berhubungan dengan ketidaksuburan yaitu sulit hamil. Dampak lainnya di antaranya kualitas sel telur yang menurun, cadangan sel telur yang menipis, proses pembuahan menjadi sulit, kualitas embrio menurun, dan implantasi atau keluarnya bercak darah dari vagina pada masa kehamilan.
Luky juga mengatakan bahwa endometriosis juga dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang, khususnya pekerjaan. Dampak Endometriosis pada Pekerjaan.
Luki menyebut bahwa sekitar 65 persen penderita endometriosis mengalami penurunan pada kemampuan kerja, 30 persen harus mengganti pekerjaan, sisanya harus menurunkan hari kerja atau bahkan berhenti bekerja.
Pada aspek lainnya, endometriosis dapat berdampak buruk pada hubungan sosial, pendidikan, psikologis, keuangan, kesempatan hidup, dan lifestyle. Bagaimana tidak? Setiap bulan harus merasakan sakit luar biasa, serta konsultasi ke dokter untuk membeli obat hormonal yang tentu dapat memengaruhi aspek psikologis dan keuangan.
Pada organ tubuh lainnya, endometriosis dapat menimbulkan gangguan pada saluran kemih atau ginjal dan gangguan pada saluran pencernaan atau usus.
Tags:Endometriosis