By: Heni
17 March 2020

Enam
tahun menikah, tapi belum juga dikaruniai anak tentu membuat pasangan Demian
Aditya dan Sara Wijayanto sedih. Kesedihan itu makin menjadi, ketika banyak
orang yang mencibirnya.

Hal
itu diungkapkan Demian dan Sara saat menjadi bintang tamu dalam kanal Youtube Teman Tidur milik Ussy
Sulistyawati dan Andika Pratama, belum lama ini.

Kepada
Ussy dan Andika, Demian mengakui bahwa banyak orang yang bertanya, kenapa kok tidak pengin punya anak. ”Siapa
tidak pengin punya anak. Orang lain nggak
tahu ups and down gue dan Sara untuk punya anak,” ujar pria
39 tahun itu.

Sara sendiri menyadari, sejak awal menikah dia harus segera punya anak. Karena itu, setelah satu tahun menikah belum juga dikaruniai anak, perempuan yang mempunyai indera ke enam pun menjalani program kehamilan.

Baca juga: Celaka di Aksi Death Drop Demian, Kondisi Stuntman Edison Tampak Membaik

Saat
itu harapan Sara untuk punya anak benar-benar tinggi. Akibatnya, setiap kali datang
bulan, perempuan 40 tahun itu merasa down.
”Akibatnya, aku merasa tertekan. Rasanya seperti Oh God, nggak jadi lagi,” ungkap perempuan kelahiran Jakarta 6 Mei
1979 itu.

Foto: SARA WIJAYANTO

Hal
itu membuat Sara dan Demian jadi sensitif bila ada keluarga atau warganet yang
menyinggung belum hadirnya anak di antara mereka. ”Waktu itu, setiap tiga bulan
kami menjalani program punya anak, nonstop,” ungkap Demian. ”Saya dan Sara juga
berhubungan suami-istri sesuai jadwal,” imbuhnya.

Sara
sendiri mengaku sudah menjalani berbagai cara untuk bisa punya anak. Di antaranya
hidrotubasi. Bukan hanya sekali, tapi
enam kali! Padahal proses itu sangat menyakitkannya.

Untuk
diketahui, hidrotubasi adalah metode
untuk mengatasi penyumbatan pada saluran telur. Metode itu dilakukan dengan
menyuntikkan cairan  berwarna biru ke
dalam saluran telur melalui leher rahim.

Nangis
Sejadi-jadinya

Karena
belum membuahkan hasil, Sara memutuskan untuk pindah dokter. Anak pertama dari
tiga bersaudara itu pun harus kembali menjalani pemeriksaan secara keseluruhan.
Salah satunya histerosalpingografi
atau HSG.

Pemeriksaan
itu dilakukan menggunakan sinar rontgen untuk melihat kondisi rahim dan daerah
sekitarnya. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada perempuan yang bermasalah
dengan infertilitas atau keguguran berulang.

Diceritakan
Sara, sebelum disinar, dokter akan memasukkan cairan ke dalam vagina. Mendengar
penjelasan itu, dia pun bertanya apakah proses itu menyakitkan atau tidak. ”Dokter
mengatakan, nggak, nggak papa,” kenang Sara.

Usai
menjalani proses itu, Sara menangis sejadi-jadinya di mobil. Demian yang
melihat istrinya menangis seperti itu tentu saja kebingungan, ”Karena kan aku tidak pernah nangis kayak gitu
selama nikah,” ungkap Sara.

Foto: IG DEMIAN

Sara
mengungkapkan bahwa dirinya sudah tidak kuat menjalani program kehamilan. Sejak
itu, Sara dan Demian pun memutuskan untuk berhenti dulu. ”Kan yang menjalani proses, mulai hidrotubasi hingga HSG Sara. Kalau
dia merasa nggak nyaman, ya gue harus mengikuti apa pun pilihan dia.
Toh, kami melakukan itu untuk
bareng-bareng,” ujarnya.

Waktu
melihat Sara menangis, Demian mengaku keterlaluan bila dirinya memaksakan
kehendak untuk punya anak. ”Kalau seperti itu, berarti gue egois,” tandasnya.

Akhirnya
Demian dan Sara memutuskan untuk santai dulu. Sekarang, Sara mengaku pasrah dan
ikhlas. Dalam doanya, dia selalu mengungkapkan,”Tuhan, Engkau tahu yang terbaik
buat aku. Aku ikhlas. Kalau memang Tuhan kasih, alhamdulillah aku senang
banget. Tapi kalau memang belum dikasih, ya nggak papa. Mungkin harus ada yang
aku lakukan dulu.”

”Jadi,
aku sekarang benar-benar pasrah. Gusti Allah tahu yang terbaik untuk aku,”
imbuh perempuan yang pernah ditawari endorse untuk menjalani program bayi
tabung itu. (*)

Tags:

Leave a Reply