By: Stephine
3 June 2024

Sebuah biografi terbaru mengungkapkan momen haru saat Raja Charles III menerima kabar duka ibundanya. Ketika itu, sang Raja tengah dalam perjalanan pulang ke Balmoral setelah memetik jamur untuk menenangkan pikiran.

Catatan kontemporer yang kini disimpan di Arsip Kerajaan, menuliskan detik-detik kepergian sang Ratu. “Sangat damai. Dalam tidurnya. Pergi dengan tenang. Usia tua. Dia tidak akan merasakan apapun. Tidak ada rasa sakit,” tulis Sir Edward.

Dilansir dari telegraph, deskripsi tentang momen-momen akhir mendiang Ratu akan meyakinkan banyak pengagumnya. Terlebih ia menghadapi akhir hayat dengan penuh ketenangan dan martabat.

Buku tersebut merincikan hari terakhir mendiang Ratu secara detail, berdasarkan sumber-sumber senior istana serta daftar kontributor termasuk Putri Kerajaan.

| Baca Juga: Efek Pengobatan Kanker, Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa

Buku tersebut juga mengonfirmasi bahwa Raja menghabiskan sekitar satu jam bersama ibunya pada hari terakhirnya. Raja melakukan perjalanan darurat ke Balmoral dengan helikopter, tetapi tidak berada di samping Ratu saat ia wafat.

Dalam perjalanan, Raja telah membaca catatan “London Bridge”, rencana logistik untuk kematian Elizabeth II.

Setelah menghabiskan waktu bersama ibunya, Raja Charles berjalan-jalan memetik jamur, seperti kebiasaannya untuk menjernihkan pikiran. Hal ini dilakukan sebelum kembali ke Balmoral dengan mobil.

Saat Raja Charles III dalam perjalanan, Elizabeth II telah meninggal dunia. Operator switchboard Balmoral menghubungi daftar nomor ponsel untuk memberi tahu Raja terlebih dahulu. Akhirnya tersambung ke seorang pembantu di mobil Charles yang kemudian memberikan telepon tersebut kepada Sir Clive Alderton, sekretaris pribadinya.

“Dia harus meminta atasannya untuk menepi dan berhenti,” tulis Hardman. “Sir Edward Young sekarang berada di ujung telepon yang lain. Raja baru itu tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya.”

| Baca Juga: Pangeran Harry Tolak Undangan Raja Charles untuk Tinggal di Royal Residence

“Dia baru saja berbelok dari B976 ke jalan belakang perkebunan ketika, di usia 73, dia disapa dengan sebutan ‘Yang Mulia’ untuk pertama kalinya. Tidak perlu penjelasan lebih lanjut. ‘Kami hampir sampai,’ jawab Raja dengan lembut.”

Hardman mencatat bahwa Raja kemudian dengan tenang memasukkan mobil ke gigi dan melanjutkan perjalanan ke rumah.

Ketika Raja baru tersebut menelepon putra sulungnya, Pangeran Wales, untuk menyampaikan kabar duka, ia mendapati dirinya berkata kepada operator telepon istana “ini saya” tanpa menggunakan nama atau gelarnya, agar tidak mengungkapkan bahwa ia telah menjadi Raja kepada staf sebelum pewarisnya.

Tags:

Leave a Reply