Film ‘Tenung’ Angkat Kisah Horor dengan Mitos Tertua di Indonesia

Film Tenung yang ceritanya diangkat dari novel berjudul sama karya Risa Saraswati dan Dimas Tri Aditiyo, baru saja merilis poster ke dua dan teaser trailernya.

Film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani itu bercerita tentang teror tak berkesudahan yang menyerang sebuah keluarga setelah sosok ibu mereka mengalami mati suri.

Menurut Risa, awalnya buku ‘Tenung’ yang ditulisnya itu merupakan kado pernikahan mereka. “Awalnya, buku Tenung ini dibuat sebagai souvenir pernikahan saya dan Dimas. Kami berdua menulis bergantian, bab demi bab. Bagi saya, Tenung adalah sesuatu yang sangat personal dan istimewa,” kata Risa saat ditemui di MD Place pada Rabu (30/4).

Risa Saraswati mengatakan bahwa kisah ‘Tenung’ terinspirasi dari kejadian-kejadian nyata yang terjadi di sekitarnya. Mengusung genre horor mistis, film ini coba menghadirkan cerita mitos yang penuh ketegangan dan drama keluarga yang memilukan.

| Baca Juga: Kesulitan Nino Fernandez Jadi Duda di Serial ‘Duren Jatuh’

“Film ‘Tenung’ ini beda banget, menceritakan sebuah problematika keluarga. Dan yang bikin beda adalah dilapisi oleh salah satu mitos tertua di Indonesia, yaitu bagaimana jika seseorang yang meninggal dilompati seekor kucing hitam, apa yang terjadi? Ini baru, saya belum lihat sebelumnya, dan ini dieksplorasi dalam ‘Tenung’,” ujar Rizal Mantovani.

Manoj Punjabi, CEO & Founder MD Entertainment, mengungkapkan bila ‘Tenung’ memiliki daya tarik reality serta ada kaitannya dengan kehidupan di masyarakat Indonesia.

“Kami punya hubungan yang sangat dalam dengan Risa. Rata-rata cerita Risa selalu kami filmkan, karena buku-bukunya ada sesuatu cerita yang baru dan menarik,” ungkap Manoj.

Meski Tenung adalah salah satu novel laris buatan Rusa Saraswati, Manoj menyebut tidak ada kaitannya dengan film ‘Danur’ yang memiliki banyak karakter mahluk halus. “Ini nggak ada hubungannya dengan Danur universe, tapi ini sesuatu yang beda,” tuturnya.

| Baca Juga: Cara Rayn Wijaya Dalami Peran Dokter Gigi di ‘Tak Ingin Usai di Sini’

Manoj berharap, film horor dengan latar drama keluarga bisa menjadi tontonan menghibur dan memberi pengalaman berbeda.

“Tenung bukan hanya tentang horor, tapi juga tentang emosi dan ikatan keluarga. Film ini kami harap dapat memberikan pengalaman yang menegangkan sekaligus berkesan bagi penonton,” ucapnya.