Pernahkah mengalami rasa sesak yang begitu parah sampai terasa lumpuh di waktu tidur atau terbangun? Banyak orang yang mempercayai fenomena ini sebagai ketindihan.
Mitosnya, ketindihan adalah peristiwa yang disebabkan oleh gangguan makhluk halus yang berniat mengganggu kita saat tertidur. Benarkah seperti itu?
Di Indonesia sendiri ketindihan memiliki berbagai sebutan seperti rep-repan dan eureup-eureup. Sedangkan, penduduk Vietnam dan Kamboja menyebutnya dengan dab tsong.
Ketindihan sendiri dalam istilah ilmiah disebut Sleep Paralysis. Fenomena ini di kawasan Asia Tenggara masih banyak dipercayai sebagai gangguan gaib yang erat dikaitkan dengan datangnya kematian di kala tidur.
Secara medis sleep paralysis ini ketika tubuh kita tidak mampu berbicara dan bergerak saat tertidur, biasanya terjadi dalam beberapa detik sampai beberapa menit.
|Baca Juga: Mitos Mata Kedutan. Benarkah Tanda Keberuntungan?

Ketindihan bisa dialami oleh siapapun mulai dari anak- anak hingga dewasa. Tetapi ketindihan lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki gangguan tidur seperti insomnia, gangguan stress (PTSD), dan gangguan kecemasan.
Tetapi tidak dipungkiri jika disebabkan oleh faktor lain diantaranya faktor usia, keturunan, pola tidur, kram kaki, dan penggunaan obat-obatan.
Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini biasanya dibarengi dengan pengalaman hypnagogic, yaitu halusinasi visual, auditori, dan sensori.
|Baca Juga: 6 Hal Tentang Tabir Surya yang Ternyata Hanya Mitos!
Hal tu terjadi selama transisi antara tidur dan bangun, biasanya akan mengalami tiga peristiwa yaitu.
Tags:Ketindihan Makhluk Halus mitos